Mohon tunggu...
Ayuk
Ayuk Mohon Tunggu... Freelancer - Anak Gadis Ayah

lahir di palembang, tanggal 5 Februari 1998

Selanjutnya

Tutup

Politik

Siapkah Kau ‘Tuk Dipimpin Sabu Lagi ?

23 September 2016   21:02 Diperbarui: 23 September 2016   21:21 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesia adalah negara demokrasi yang mengedepankan kebebasan berpendapat  sehingga sistem perhitungan yang dikenal dengan istilah dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Untuk kemajuan suatu negara, pemimpin di pinta cakap dalam bertindak. Jika kita ingat dari masa ke masa, segala gerakan selalu berada dalam pengawasan pemimpin. Adapun dalam syarat umum untuk menjadi seorang pimpinan pada suatu wilayah, diantaranya :

  • Memiliki visi dan misi yang jelas untuk memajukandaerah
  • Memiliki kematangan usia
  • Bertingkah laku baik
  • Bukan mantan narapidana
  • Sehat jasmani dan rohani

Secara pribadi, saya sangat setuju terhadap syarat-syarat diatas. Jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda, berat tantangan dan rintangan untuk mendapatkan kursi jabatan di daerah nusantara. bukan hanya itu, banyak tahapan-tahapan yang dilalui untuk menjadi pemimpin. Termaksud dalam segi kesehatan.

Kesehatan jasmani dan rohani menjadi salah satu alasan yang kuat untuk mendapat kepercayaan sebagai pemimpin. Tahapan-tahapan yang dijalankan-pun sangat ketat. Dengan begitu pemimpin diharapkan dapat menjalankan tugas dan kewajiban dengan baik serta memprioritaskan  perhatian kepada masyarakat dari semua pihak-pihak dan instansi-instansi yang terkait.

Namun pada kenyataannya, hanya beberapa saja yang mampu menjalankan semua persyaratan tersebut. Dalam segi kesehatan banyak pemimpin yang telah menjabat harus divonis terkait obat-obatan yang terlarang. Jika ditelusuri hal tersebut melanggar aturan persyaratan kesehatan jasmani dan rohani. Dengan begitu dapat dipastikan bahwa pemimpin tersebut tidak layak mendapat kursi jabatan dalam pemerintahan.

Akan tetapi, belakang ini banyak sekali pemberitaan yang mengabarkan terkait antara pemimpin dan penyabu. Seperti halnya bupati Ogan Ilir, Sumatera Selatan yang tertangkap sedang memakai narkoba. Lalu bupati Gowa, Gorontalo yang tertangkap membawa sabu di Bandara, dan masih banyak lagi. Hal tersebut menjadi tanda tanya besar. Apa itu dikonsumsi untuk pribadi atau mungkin untuk berpesta ria ?

Namun yang lebih mencengangkan setelah pencabutan kekuasan pimpinan dari pada bupati OI sebagai pejabat daerah setempat kini saat pembebasan rehabilitasi telah usai, beliau mengharapkan kesempatan untuk kembali memimpin daerah yang pernah memberinya kepercayaan. Sontak masyarakat kaget dengan kabar tersebut. Bagaimana bisa orang yang telah terikat dalam perkara yang tengah membabi buta di Indonesia harus kembali memimpin daerah. Tidak dapat dengan masyarakat memberi kembali kepercayaan tersebut sehingga banyak tindakan-tindakan yang saat ini di upayakan masyarakat dan anggota dewan agar dapat menemukan jalan keluar dari permasalahan ini.

Saat ini masyarakat hanya berharap semoga pemerintah dapat memberi kebijakan dan keputusan yang signifikan. Karena kalo bukan kita siapa lagi yang akan perduli terhadap daerah kita sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun