Mohon tunggu...
FAWER FULL FANDER SIHITE
FAWER FULL FANDER SIHITE Mohon Tunggu... Penulis - Master of Arts in Peace Studies
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tidak cukup hanya sekedar tradisi lisan, tetapi mari kita sama-sama menghidupi tradisi tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Juru Parkir Itu Pekerjaan Mulia

13 Februari 2020   00:42 Diperbarui: 13 Februari 2020   00:55 1288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak semua orang sanggup menjalani profesi pekerjaan menjadi seorang tukang parkir. Karena tanggapan negatif yang muncul bahwa pekerjaan tukang parkir itu hina terbelakang dan tidak memiliki pendidikan.

Apakah semudah itu kita simpulkan pekerjaan tukang parkir? Menurut saya anda salah. Pekerjaan menjadi tukang parkir merupakan pekerjaan yang mulia, rela panas hujan menjaga benda-benda mati milik orang tidak dia kenal.

Berada di luar kenderaan untuk mengatur letak kenderaan yang tepat, setia menjaga dan mendampingi masuk dan keluarnya kenderaan, lalu dengan pekerjaan yang seperti itu anda bisa sesuka hati menghinanya.

Tunggu dulu, banyak yang saya dapati lebih banyak gaji seorang tukang parkir daripada seorang honorer di kantor-kantor pemerintahan? Ah, kamu jangan sembarangan bicara, nanti semua orang memilih jadi tukang parkir?

Silakan buktikan sendiri, tanya gaji honorer dan gaji tukang parkir setiap harinya. Namun bukan berarti saya mengatakan ayok jadi tukang parkir.

Yang ingin saya katakan, tidak ada suatu pekerjaan yang halal pun yang harus kita anggap sepele atau kita rendahkan. Semua memiliki tugas yang mulia, semua demi kelengkapan tatanan hidup.

Mau dia bekerja sebagai apapun, nilailah dia dari etos kerjanya, bukan nilai profesi atau jumlah gajinya.

Salam
Penulis: Fawer Full Fander Sihite

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun