Mohon tunggu...
ahmad fauzan
ahmad fauzan Mohon Tunggu... -

Nama : Ahmad Fauzan Nim : K7110503 Kelas : I A

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pertumbuhan dan Perkembangan Serta Faktor yang Mempengaruhi

16 November 2010   04:49 Diperbarui: 23 September 2020   12:19 7807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tinggi badan anak(Choreograph)

Pertumbuhan adalah Perubahan alamiah secara kuantitatif pada segi jasmaniah / fisik dan menunjukkan kepada suatu fungsi tertentu yang baru dari organisme/ individu.

Pertumbuhan ( Growth ) adalah berkaitan dangan masalah perubahan dalam besar, jumlah ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat ( gram, pound ) ukuran panjang ( cm, inchi ), umur tulang dan keseimbangan metabolik ( retensi kalsium dan nitrogen tubuh).

Contoh : Bertambah tinggi, bertambah berat badan dan tumbuhnya kelenjar-kelenjar sex

Pengertian Perkembangan :

Perkembangan ( Development ) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan.

Perkembangan menyangkut adaanya proses difrensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk perkemabngan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan.

Perkembangan disini di artikan sebagai perubahan yang dialami oleh individu atau oganisme menuju tingkat kedewasaannya (matury) yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan baik fisik maupun psikis.

Pertumbuhan dan perkembangan berjalan menurut norma-norma tertentu, walaupun demikian seorang anak dalam banyak hal tergantung kepada orang dewasa misalnya mengenai makanan, perawatan, bimbingan, perasaan aman, pencegahan penyakit dsb.

Oleh karena itu semua orang yang mendapat tugas untuk mengawasi anak harus mengerti persoalan anak yang sedang tumbuh dan berkembang.

Contoh : Sikap perasaan dan emosi, minat, cita-cita dan kepribadian seseorang

TUGAS DAN FASE PERKEMBANGAN

Adalah hal yang pasti bahwa setiap fase atau tahapan penkembangan kehidupan manusia senantiasa berlangsung seining dengan kegiatan belajar.

Kegiatan belajar dalam hal mi tidak berarti merupakan kegiatan belajar yang ilmiah.

Tugas belajar yang muncul dalam setiap fase perkembangan merupakan keharusan universal dan idealnya berlaku secara otomatis, seperti kegiatan belajar keterampilan melakukan sesuatu pada fase perkembangan tertentu yang lazim tenjadi pada manusia normal.

Di samping itu, hal-hal lain yang juga menimbulkan tugas-tugas per tersebut adalah:

1) karena adanya kematangan fisik tertentu pada fase perkembangan tertentu;
2) karena adanya dorongan cita-cita psikologis manusia yang sedang benkembang itu sendini
3) karena adanya tuntutan kultural masyarakat sekitar.

Dalam rangka memfungsikan tahap-tahap perubahan yang menyertai perkembangannya manusia hams belajar melakukan kebiasaan-kebiasaan tententu umpamanya kebiasaan belajar berjalan dan berbicara pada rentang usia 1-5 tahun.

Belajar melakukan kebiasaan-kebiasaan tententu pada saat atau masa perkembangan yang tepat dipandang berkaitan langsung dengan tugas-tugas perkembangan berikutnya.

Tugas-tugas perkembangan tensebut seyogianya selalu dipenhitungkan secara cermat oleh para orangtua dan guru sebagai sesuatu yang hams terjadi secara alamiah dan tepat pada waktunya. Perhatian orangtua dan juga guru (khususnya untuk fase rnasa sekolah) amat diperlukan.

Tugas-tugas perkembangan pada fase ini meliputi kegiatan-kegiatan belajar sebagai berikut.

1. Belajar memakan makanan keras, misalnya mulai dengan bubur susu, bubur beras, nasi, dan seterusnya.
2. Belajar berbicara, misalnya mulai dengan menyebut kata ibu, ayah, dan nama-nama benda sederhana yang ada di sekelilingnya.
3. Belajar mengendalikan pengeluaran benda-benda buangan dan tubuh nya, misalnya mulai dengan meludah, membuang ingus dan seterusnya.
4. Belajar membedakan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan, dan bersopan santun seksual.
5. Mencapai kematangan untuk belajar membaca dalam anti mulai siap mengenal huruf, suku kata dan kata-kata tertulis.
6. Belajar mengadakan hubungan emosional selain dengan ibunya, dengan ayah, saudara kandung, dan orang-orang di sekelilingnya.
7. Belajar membedakan antara hal-hal yang baik dengan yang buruk, juga antara hal-hal yang benar dan salah, serta mengembangkan atau membentuk kata hati (hati nurani).

Adapun tugas-tugas perkembangan pada ini meliputi kegiatan belajar dan mengembangkan hal-hal sebagai berikut.

1. Belajar keterampilan fisik yang diperlukan untuk bermain, seperti lompat jauh, lompat tinggi, mengejar, menghindari kejaran, dan seterusnya.
2. Membina sikap yang sehat (positif) terhadap dirinya sendiri sebagai seorang individu yang sedang berkembang, seperti kesadaran tentang harga din (self-esteem) dan kemampuan din (self efficacy).
3. Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya sesuai dengan etika moral yang berlaku di masyarakatnya.
4. Belajar memainkan peran sebagai seorang pria (jika ia seorang pria) dan sebagai seorang wanita (jika ia seorang wanita).
5. Mengembangkan dasar-dasar keterampilan membaca, menulis, dan berhitung (matematika atau aritmetika).
6. Mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan kehidupan sehari hari.
7. Mengembangkan kata hati, moral dan skala nilai yang selaras dengan keyakinan dan kebudayaan yang berlaku di masyarakatnya.
8. Mengembangkan sikap objektif/lugas baik positif maupun negatif terhadap kelompok dan lembaga kemasyarakatan.
9. Belajar mencapai kemerdekaan atau kebebasan pribadi sehingga menjadi dirinya sendiri yang independen (mandiri) dan bentanggung jawab.

Prinsip-Prinsip Perkembangan

1. Bahwa perkembangan melibatkan perubahan. Tujuan perkembangan adalah realisasi diri atau pencapaian kemampuan bawaan.

Sikap anak terhadap perubahan dipengaruhi oleh kesadaran akan perubahan tersebut, bagaimana pengaruhnya terhadap perilaku anak, sikap social terhadap perubahan ini, bagaimanan mereka mempengaruhi penampilan anak, dan bagaimana mereka mempengaruhi penampilan anak, dan bagaimanan kelompok sosial bereaksi terhadap anak ketika perubahan ini terjadi.

2. Perkembangan awal lebih kritis dari pada perkembangan selanjutnya. Bahwa perkembangan awal lebih penting dari pada perkembangan selanjutnya, karena dasar awal sangat dipengaruhi oleh proses belajar dan pengalaman.

Apabila perkembangan membahayakan penyesuaian pribadi dan sosial anak, ia dapat diubah sebelumnya menjadi pola kebiasaan.

3. Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar. Perkembangan menekankan kenyataan bahwa perkembangan timbul dari interaksi kematangan dan belajar dengan kematangan yang menetapkan batas dari perkembangan.

4. Pola perkembangan dapat diramalkan. Walaupun pola yang dapat diramalakan ini dapat diperlambat dan dipercepat oleh kondisi lingkungan di masa pra lahir dan pasca lahir.

5. Pola perkembangan mempunyai karakteristik yang dapat diramalkan. Yang penting diantaranya adalah persamaan pola perkembangan bagi semua anak, perkembangan berlangsung dari tanggapan umum ke tanggapan spesifik, perkembangan terjadi secara berkesinambungan, berbagai bidang perkembangan dengan kecepatan yang berbeda, dan terdapat korelasi dalam perkembangan.

6. Terdapat perbedaan individu dalam berkembang. Bahwa terdapat perbedaan individu dalam perkembangan yang sebagian karena pengaruh bawaan dan sebagian karena kondisi lingkungan.

Ini berlaku baik dalam perkembangan fisik maupun psikologis. Kepentingan untuk mengetahui bahwa terdapat perbedaan individu dalam perkembangan adalah bahwa ia mennekankan pentingnya melatih anak sesuai dengan kebutuhannya dan tidak mengharapkan perilaku yang sama pada semua anak

7. Periode pola perkembangan. Periode perkembangan biasanya diebut periode pralahir, masa neonatus, masa bati, masa kanak-kanak, akhir masa kanak-kanak, dan masa puber. Dalam semua periode ini terdapat saat-saat keseimbangan dan ketidakseimbangan, serta pola perilaku yang normal dan yang terbawa dari periode sebelumnya biasanya disebut perilaku “bermasalah”.

8. Pada setiap periode perkembangan terdapat harapan sosial. Harapan sosial ini terbentuk tugas perkembangan yang menungkinkan para orang tua dan guru mengetahui pada usia berapa anak-anak mampu menguasaiberbagai pola perilaku yang diperlukan bagi penyesuaian yang baik.

9. Setiap bidang perkembangan mengandung bahaya dan potensial. Bahaya tersebut terjadi baik fisik maupun psikologis yang dapat mengubah pola perkembangan.

10. Kebahagiaan bervariasi pada berbagai periode perkembangan. Tahun pertama kehidupan biasanya paling bahagia dan masa puber biasanya yang paling tidak bahagia.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dapat dibagi dalam 2 bagian yaitu:

Faktor heredokonstitusionil Gen yang terdapat di dalam nukleus dari telur yang dibuahi pada masa embrio mempunyai sifat tersendiri pada tiap individu.

Manifestasi hasil perbedaan antara gen ini dikenal sebagai hereditas. DNA yang membentuk gen mempunyai peranan penting dalam transmisi sifat-sifat herediter.

Timbulnya kelainan familial, kelainan khusus tertentu, tipe tertentu dari dwarfism adalah akibat transmisi gen yang abnormal. Haruslah diingat bahwa beberapa anak bertubuh kecil karena konstitusi genetiknya dan bukan karena gangguan endokrin atau gizi.

Peranan genetik pada sifat perkembangan mental masih merupakan hal yang diperdebatkan. Memang hereditas tidak dapat disangsikan lagi mempunyai peranan yang besar tapi pengaruh lingkungan terhadap organisme tersebut tidak dapat diabaikan.

Pada saat sekarang para ahli psikologi anak berpendapat bahwa hereditas lebih banyak mempengaruhi inteligensi dibandingkan dengan lingkungan. Sifat-sifat emosionil seperti perasaan takut, kemauan dan temperamen lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan dibandingkan dengan hereditas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun