Mohon tunggu...
Fantasi
Fantasi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Usaha Mikro

" When we are born we cry that we are come to this great stage of fools. " - William Shakespeare -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mengunjungi Penang Butterfly Farm (2)

11 Mei 2014   14:03 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:37 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kupu-kupu 1 (dokumen pribadi)

[caption id="" align="aligncenter" width="438" caption="Kupu-kupu 1 (dokumen pribadi)"][/caption]

Dari brosur wisata yang kami dapatkan di bandara, kami tahu bahwa Penang Butterfly Farm buka setiap dari pukul 09.00 – 18.00.Meskipun dari Batu Ferringhi tempat kami menginap ke taman rama-rama hanya perlu sekitara 15 menit jika naik taksi, menimbang bahwa kami akan naik bus menuju lokasi dan mungkin harus menunggu, kami tetapkan check out dari hotel pukul 08.00. Penginapan tidak menyediakan sarapan, karenanya kami membeli nasi ayam dan beberapa kue basah dari warung yang tak jauh dari hotel.

Cuaca terlihat cerah ketika kami keluar dari penginapan. Bawaan yang seadanya membuat kami leluasa bergerak. Kami menantikan bus di halte tempat kami diturunkan kemarin. Hanya berselang sekitar 15 menit sebuah bus Rapid Penang No 102 tiba. Kami naik dan menyebutkan tujuan kami kepada bus captain (begitulah sebutan bagi pengemudi) dan membayar RM 2.8 untuk berdua. Ini adalah bus dari bandara, mirip dengan yang kami naiki kemarin ketika tiba dari tanah air. Jika kami langsung dari bandara ke Teluk Bahang dimana taman rama-rama berada, maka tarifnya adalah RM 5 per orang. Sama seperti bus Rapid Penang lainnya, bus ini pun bersih terawat; agak khusus, di bis ini ada layar video tergantung di bagian depan dan memutar film kartun serta sesekali memberitahukan tentang kondisi bus berhenti jika ada yang memencet bel.

[caption id="" align="aligncenter" width="443" caption="Kupu-kupu 2 (dokumen pribadi)"]

Kupu-kupu 2 (dokumen pribadi)
Kupu-kupu 2 (dokumen pribadi)
[/caption]

Mungkin sekitar 20 hingga 30 menit kami tiba di halte bus di depan Escape theme park. Bus captain menginstruksikan kami untuk turun dan mengatakan bahwa taman rama-rama ada di jalan di depan, sedangkan bus akan melakukan U-turn melanjutkan perjalanan ke Teluk Bahang. Benar saja, dengan berjalan kaki sekitar 5 menit, kami sudah melihat petunjuk Penang Butterfly Farm. Ketika memasuki kompleks, suasana terlihat sunyi; saya memeriksa jam : masih 15 menit kurang dari pukul 09.00. Para petugas yang sebagian besar berseragam merah mulai berdatangan. Salah seorang menyapa kami dan meminta untuk menunggu karena taman sedang disiram, sehingga tidak baik kalau kami masuk, bisa merusak kamera. Mumpung ada yang berkomunikasi, saya beritahu bahwa kami akan ke bandara setelah melihat taman, dan bertanya apakah waktu cukup jika kami berangkat dari lokasi pukul 12.00 untuk pesawat pukul 16.00. Tepat di depan taman ada halte bus No. 501 yang menuju Stasiun Balik Pulau, dan dari sana bisa dilanjutkan dengan No 401 E ke bandara. Saya sudah memeriksa dari peta bahwa jalur ini lebih pendek dari jalur yang dilalui Bus No 102 yang melalui Butterworth. Namun, petugas menyarankan agar kami kembali dengan Bus 102 seperti yang tadi kami tumpangi saja, karena Bus 501 tak bisa diduga waktu datangnya.

[caption id="" align="aligncenter" width="443" caption="Kupu-kupu 3 (dokumen pribadi)"]

Kupu-kupu 3 (dokumen pribadi)
Kupu-kupu 3 (dokumen pribadi)
[/caption]

Ketika loket dibuka, kami menjadi tamu pertama dan satu-satunya. Membayar RM 27 per orang, kami diarahkan ke pintu yang diberi tirai plastik dan memasuki taman yang penuh tumbuhan hijau dan kembang aneka warna. Kerumunan rama-rama aneka warna memenuhi ruang : terbang di udara, ada yang hinggap di dahan dan daun, atau asyik menyedot sari bunga. Kemanapun mata memandang selalu ada kupu-kupu. Di beberapa tempat, petugas menyediakan hamparan bunga merah segar yang dibawa dari luar taman, dan puluhan ekor rama-rama merubung menikmati sarapan pagi mereka dari bunga tersebut.

Kombinasi warna warni kupu, dedaunan hijau dan aneka bunga bagaikan kanvas  yang dibentangkan di depan mata. Menyaksikan sayap-sayap halus berkepak bebas tanpa merasa terganggu dengan kehadiran manusia di sekitarnya memberi rasa tenteram dan harmoni yang damai. Seakan-akan alam berkonspirasi untuk menyatukan keindahan di tempat ini Istri saya tak henti-hentinya membidik makhluk-makhluk bersayap yang elok itu dengan kameranya.

Menurut informasi, luas Penang Butterfly Farm adalah 0.8 ha, tetapi tampaknya itu sudah mencakup bangunan lain, seperti perkantoran dan ruang ekshibisi. Saya perkirakan taman dimana kupu-kupu hidup berada sekitar 30 x 30 meter. Lansekap taman tampak indah, di tengah-tengah ada kolam ikan dan kolam teratai. Pada banyak tempat terlihat papan kecil berisi informasi nama tumbuhan dan hewan yang ada di sana. Meskipun bernama “butterfly farm”, di taman ini kita tidak hanya menemukan kupu-kupu, tetapi juga beberapa jenis hewan lain seperti kaki seribu raksasa, iguana, kodok dan itik.

Menikmati taman rama-rama dengan mata seorang pelancong tentulah berbeda dengan orang yang ingin belajar tentang hewan tersebut. Menurut informasi ada sekitar 4000 rama-rama dari 120 jenis spesies di sini. Kami tak tahu nama jenis masing-masing kupu-kupu; kami hanya mengenali perbedaan warna dan besarnya saja. Istri saya sibuk mencari kupu-kupu dari jenis-jenis yang berbeda untuk dipotret. Ukuran kupu-kupu yang ada di taman ini seperti yang biasa kita jumpai di sehari-hari, kami tidak menemukan yang berukuran yang jumbo.

[caption id="" align="aligncenter" width="453" caption="Kupu-kupu 4"]

Kupu-kupu 4
Kupu-kupu 4
[/caption]

Hari sudah agak panas ketika taman semakin ramai oleh pengunjung lain. Kami masuk ke gedung ekshibisiyang adem. Ada ruang teater kecil dimana diputar film kartun tentang serangga, ada pula pajangan gambar-gambar close-up berbagai jenis serangga dengan warna-warni yang begitu mengagumkan.Kami pun menemukan beberapa jenis kupu-kupu yang diawetkan beserta botol berisi bentuk kupu-kupu selama masa perkembangannya dari telur, ulat dan kepompong. Semuanya disimpan rapi dalam rak berkaca dengan lampu penerangan yang apik.

Di bagian lain ruang ekshibisi ada gua-gua mini dimana serangga seperti tarantula disimpan. Gua mini tersebut gelap, dan kalau ingin melihat penghuninya, pengunjung boleh menekan tombol lampu yang ada di dekatnya. Juga tersedia layar sentuh yang berisi informasi tentang berbagai jenis serangga yang dipamerkan. Saya menyukai ide ini, karena pengunjung bisa secara interaktif mempelajari hewan-hewan yang ada di depan mata.

Di ruangan lain dipajang beberapa kotak kaca besar yang berisi serangga hidup seperti belalang sembah. Kotak kaca lain yang diisi oleh batang pohon dihuni oleh 30 ekor kodok yang rupanya mirip daun. Begitu miripnya kodok-kodok itu dengan pohon dan daun di sekitarnya dan sebagian manteng tak bergerak, sehingga ada tantangan untuk menemukan dimana saja mereka berada. Di pintu ruangan ini ada selokan kecil  tanpa lampu yang ditunggui oleh kalajengking besar; di sudut yang sangat gelap tampak tubuh kalajengking tersebut berpendar.

[caption id="" align="aligncenter" width="537" caption="Sepasang kodok yang mirip dedaunan, jantan bertubuh lebih kecil dari betina (dokumen pribadi)"]

Sepasang kodok, jantan bertubuh lebih kecil dari betina (dokumen pribadi)
Sepasang kodok, jantan bertubuh lebih kecil dari betina (dokumen pribadi)
[/caption]

Menjelang pintu keluar ruang ekshibisi, ada pameran koleksi kupu-kupu yang diawetkan yang berasal dari berbagai penjuru dunia. Kupu-kupu yang seukuran ditempatkan dalam album  kaca, sehingga tampak artistisk. Cara pengawetannya benar-benar luar biasa; setiap detail kupu-kupu tersebut - bahkan bulu-bulu halus di tubuhnya - tak ada yang hilang. Warna-warninya sangat berragam dan luar biasa indah, ukurannya pun mulai dari yang mini sebesar koin Rp. 500 hingga super jumbo sebesar talam.

Keluar dari ruang ekshibisi yang menjadi pintu keluar dari keseluruhan atraksi di Penang Butterfly Farm, kita langsung masuk ke sebuah toko souvenir yang menjual berbagai hiasan terkait kupu-kupu, termasuk kupu-kupu yang diawetkan. Beberapa jenis kupu-kupu dan serangga lain yang diawetkan yang untuk memerlukan izin khusus (diurus oleh toko dalam beberapa hari) sebelum dibawa keluar Malaysia. Sebenarnya saya sangat tertarik untuk memiliki kupu-kupu yang diawetkan, tapi melihat harganya yang di kisaran ratusan ringgit hingga lebih dari seribu ringgit, saya tahu diri untuk tidak membeli.

Setelah lebih dari 2 jam menjelajahi setiap sudut Penang Butterfly Farm, kami menyudahi kunjungan dan bergegas menuju halte bus di depan Escape menunggu Bis Rapid Penang yang membawa kami langsung ke bandara. Kami pulang ke tanah air dengan sekumpulan imaji indah dalam memori kamera dan gambar-gambar indah dalam memori otak tentang makhluk elok bernama rama-rama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun