Mohon tunggu...
Fajar
Fajar Mohon Tunggu... Supir - PEZIARAH DI BUMI PINJAMAN

menulis jika ada waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pecat Jokowi, Makin Mulus Jokowi Menuju RI 1 pada 2014

24 Mei 2013   15:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:05 879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13693843871657823525

[caption id="attachment_245154" align="aligncenter" width="540" caption="Foto (antaranews.com)"][/caption]

Ada-ada saja ulah 30 anggota DPRD DKI ini. Mau lengserkan Jokowi hanya gara-gara satu persoalan saja. Sebenarnya kepentingan siapa yang mereka bela dengan cara menggunakan hak interpelasi? Apakah mereka sudah panggil baik-baik Jokowi-Ahok untuk minta penjelasan dan mendengarkan penjelasannya? Apakah fungsi DPRD bukan sebagai mitra eksekutif, tetapi lebih sebagai oposisi bagi eksekutif? Jika bertindak sebagai mitra eksekutif cara pendekatannya tidak seenak perut seperti ini. Itu namanya arogan! Bersembunyi di balik wewenang untuk membalaskan sakit hati karena kandidatnya gagal! Jika begini model kerja Wakil Rakyat kita, maka ulah ke-30 anggota DPRD DKI kali ini menjadi pelajaran politik penting untuk rakyat: pilihlah anggota dewan yang lebih berbobot, yang mau bekerja dari sudut pandang kepentingan rakyat banyak, yang tidak menjadikan kursi DPRD sebagai tempat melindungi kepentingan partai politik, yang mau blusukkan mendengarkan sungguh apa yang paling dibutuhkan rakyat sederhana dan miskin.

Tanggapan Jokowi terkait hal ini, menunjukkan kematangan kepemimpinannya sebagai eksekutif. Jokowi tetap stay cool, tidak terpancing bersikap reaktif dan grasa-grusu. Pada dasarnya, Jokowi bersedia dipanggil, dimintakan penjelasan, didengarkan, dan dicarikan jalan keluar bersama-sama. Jika memang anda adalah anggota legislatif dengan fungsi sebagai mitra eksekutif, dengarkan juga kerinduan gubernurmu itu: panggil dan tanyalah dia baik-baik dan carikan solusinya bersama-sama!

Jika anda pun nekat menurunkan Jokowi, bukan Jokowi yang akan membela diri dan menolak untuk dilengserkan. Dia akan ikhlas karena dia bukan tipikal pemimpin yang haus kuasa seperti anda. Baginya, kuasa hanyalah alat untuk melayani kepentingan rakyat banyak, bukan alat pemuas ego semata. Baginya, nothing to lose jika anda berkeras melengserkannya. Tetapi, apakah anda siap menghadapi amukan rakyat yang merasa bahwa anda sewenang-wenang dalam menggunakan hak interpelasi anda? Jangan coba-coba bermain di air keruh, memecah konsentrasi mitramu yang sedang bekerja keras siang-malam, sampai-sampai melupakan kenyamanan pribadi demi mewujudkan Jakarta Baru. Berilah dukungan positif dengan kritik yang membangun, bukan dengan tindakan arogansi yang malah kontraproduktif semacam itu.

Apabila Jokowi benar-benar anda lengserkan, rakyat akan siap dudukan dia sebagai capres 2014. Malah semakin cepat semakin baik untuk kepentingan rakyat Indonesia karena peluang ini bisa saja dimanfaatkan oleh rakyat untuk segera membawa Jokowi menuju RI 1. Jika anda membuang Jokowi dari DKI 1, rakyat Indonesia akan dengan senang hati memilih mendudukkannya menjadi RI 1, karena memang Jokowi kurang dihargai oleh para mitranya di DKI, ketimbang mayoritas rakyat Indonesia yang justru deras mendukungnya menjadi Capres 2014.

Terkait: Diancam Bakal Dipecat, Jokowi Nyantai Aja Tuh! Hanya People Power yang Dapat Mempresidenkan Jokowi pada 2014 Mendatang Meroketnya Popularitas Jokowi Capres 2014 Menguatnya Desakan Rakyat Jokowi Capres 2014 Jokowi Capres 2014, Ruhut Kebakaran Jenggot Kemungkinan Absennya Jokowi Capres 2014 Profil Capres 2014 Versi Kompasianer Profil Pemimpin Dambaan Rakyat Saat Ini Permohonan Jokowi Lupakan Capres 2014 Jokowi, resiko Pemimpin Populis Dicibir dan Digugat Alasan Jokowi Tidak Akan Capres 2014 Jokowi Capres 2014, Jangan Dulu Deh! Golput Aja Deh, Kalau Bukan Jokowi Capres 2014

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun