Mohon tunggu...
Fairyska Jean
Fairyska Jean Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Ilmu Komunikasi 2015 Universitas Pelita Harapan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kesehatan Reproduksi (Kanker Serviks) UPH Expo 2017

1 Agustus 2017   15:21 Diperbarui: 1 Agustus 2017   15:56 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Universitas Pelita Harapan kali ini mengadakan UPH Expo 2017 untuk pertama kalinya di Lippo Mall Puri pada tanggal 28- 30 Juli 2017. UPH Expo 2017 diadakan bertujuan untuk lebih mendekatkan UPH kepada masyarakat agar masyarakat semakin mengenal UPH. UPH Expo 2017 menampilkan hasil karya dari setiap jurusan yang ada di UPH dan membuka pendaftaraan mahasiswa/i baru. Dalam berbagai rangkaian acara, pada hari ketiga, Sabtu 29 Juli 2017 UPH mengadakan talkshowKesehatan Reproduksi "Human Papiloma Virus Vaccine and Pap Smear for Cervical Cancer Screening."

dr. Dyana Safitri Velies, SpPG, Mkes, lulusan spesialis obstetri  dan ginekologi ini, menjadi pembicara kanker serviks pada acara ini. Beliau berkarir di Rumah Sakit Siloam dan merupakan dosen keilmuwan UPH.  dr. Dyana menerangkan kanker serviks merupakan kanker yang menyerang mulut rahim, dan virusnya disebut Human Papilloma Virus(HPV). Virus yang menyebabkan kanker serviks ini tidak hanya menyerang kaum perempuan, tetapi pria pun dapat diserang. 

"Pria tidak terserang pada bagian serviksnya, karena pria tidak memiliki serviks, namun pada alat kelaminnya," jelas dr. Dyana.

Seseorang akan terserang virus HPV apabila mereka aktif secara seks, kemudian seks dilakukan di usia muda, riwayat seks lebih dari satu pasangan, memiliki riwayat infeksi menular seks lain sebelumnya, dan gangguan kekebalan tubuh. Untuk mengetahui kanker serviks, dibutuhkan waktu 10 tahun, karena kanker serviks tidak memiliki gejala. Jika ada gejala yang timbul, berarti infeksi tersebut sudah lama dan kanker serviks sudah dinyatakan ada dan hidup. Gejala kanker serviks meliputi keputihan yang berbau, pendarahan di luar haid dan saat berhubungan seks. Jika kanker serviks pada stadium lanjut, gejala yang dialami meliputi sakit pinggang dan nyeri perut, serta berdarah saat membuang air seni.

"Ada 2 cara penanganan, yaitu dengan imunisasi dan pemeriksaan. Deteksi dini atau pemeriksaan yang dilakukan dokter ada screeningawal pap smear,dan iva,"kata Eva Talluntondok, yang berprofesi sebagai perawat dan dosen keperawatan UPH yang ikut serta dalam talkshow ini.

Pencegahan memang cara terbaik sebelum penanganan. Eva menjelaskan bahwa ada 2 pencegahan. Pencegahan primer dilakukan sebelum orang terinfeksi; hindari berhubungan seks saat remaja, setia kepada satu pasangan seks dan gunakan kondom. Pencegahan selanjutnya adalah dengan vaksin, Cervarixatau Gardasil.Perbedaan kedua vaksin tersebut adalah Cervarixdapat langsung menghasilkan 2 jenis virus yang terbukti penyebab kanker serviks. Pencegahan ini dapat dilakukan dan berhasil 100%, dengan cara vaksin saat usia remaja 10-12 tahun sebanyak 3x setiap 6 bulan setalah dan tercatat belum pernah melakukan seks. Kemudian jika vaksin diberikan pada remaja dan seorang dewasa yang pernah melakukan seks, tentu saja kekebalan tubuhnya akan kurang dari 100% dan terkena resiko terserang, berlaku untuk perempuan dan juga laki-laki.

Dengan adanya talkshowKesehatan Reproduksi ini, UPH Expo 2017 mengharapkan pengunjung Lippo Mall Puri dan rekan-rekan yang hadir pun dapat mendapatkan informasi yang menjadi bagian sangat penting bagi kita. Sebab, salah satu penyebab kematian kaum perempuan adalah kanker serviks. Namun, hal ini tidak hanya berlaku bagi perempuan, tetapi juga pria. Supaya dengan penjelasan diatas, kita dapat menjaga kesehatan reproduksi setiap kita dan mencegah kanker serviks menyerang kesehatan kita.

(FJ)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun