Mohon tunggu...
Faiqotul Himmah
Faiqotul Himmah Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga, Penulis Lepas, Aktivis parpol Islam -

khoirukum anfa'ukum linnas...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Seribu lima ratus muslimah hadiri Liqo' Muharram bersama Muslimah HTI

9 Desember 2012   13:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:56 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Jember - “Apakah boleh saya mengajarkan syi’ir tadi kepada santri saya?” tanya Nyai Fathimah dengan menggebu. Pertanyaan itu muncul karena semangat juangnya yang menggelora setelah dibawakannya syi’ir Yaumun Nashrdalam acara liqo’ Muharram Muballighoh bersama Muslimah HTI di gedung serba guna GOR Kaliwates, Jember, Ahad (09/12) tadi. Nyai Fathimah pun meminta do’a dari seluruh peserta agar santriwati dan muhibbatnya dimudahkan oleh Allah untuk memperjuangkan khilafah.

Memperjuangkan Khilafah, sudah tidak asing lagi bagi kalangan Nyai, muballighhoh, ketua & penggerak majlis taklim dan massanya. Terbuki, agenda Liqo’ Muharram 1434 H ini menyedot lebih dari 1500 peserta. Karena keterbatasan kapasitas gedung, panitia terpaksa membatasi pendaftaran. Namun peserta tetap membludak hingga memenuhi hall timur gedung. Tidak hanya itu, tim multimedia menginformasikan lebih dari 81.000 orang menyaksikan Liqo’ Muharram melalui live streaming di situs resmi hizbut tahrir.

Liqo’ Muharrom kali ini dikemas dengan memasukkan nilai kedaerahan. Di awal acara, peserta disambut oleh qasidah thala’al badru yang dibawakan penuh semangat oleh santriwati PP Nurul Ulum, Wirowongso. Selanjutnya, dengan hangat host memandu acara dalam dua bahasa, Indonesia & Madura. Indonesia kaya tapi miskin. Mayoritas perempuan sengsara & generasi rusak akibat penerapan kapitalisme di Indonesia. “Pas epadekremma’ah kapitalisme nikah, Bu’? E buengngah, napa paggun e angguyyeh?!” teriak Host setelah materi pertama. Kompak peserta menyahut, “Bueeeeng…!” Selanjutnya, materi kedua memaparkan tentang Khilafah sebagai sistem warisan Rasulullah yang akan menggantikan sistem kapitalisme. Dengan gamblang pemateri menggambarkan bagaimana khilafah mewujudkan kesehteraan & kemuliaan perempuan dan generasi. Menutup sesi materi, Ustadzah Asma’ Amnina dari DPP Muslimah HTI menjelaskan tahapan mengubah masyarakat hingga tegaknya Khilafah yang mencontoh metode Rasulullah.

Selaras dengan Nyai Fathimah, Ibu Ita Badriatin, muballighoh & penggerak MT yang membawa massanya ke Liqo’ Muharram ini menegaskan harapannya akan segera tegaknya Khilafah dan menyeru seluruh peserta yang hadir untuk bergabung dengan Hizbut Tahrir untuk memperjuangkan Khilafah. Suasana Liqo’ Muharram terus menggelora hingga akhir acara. Khilafah… khilafah… muslimah ngarep Khilafah… muslimah kerrong Khilafah… !!! Yel-yel peserta membahana sesaat sebelum Liqo’ Muharram diakhiri.[phei]


Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun