Mohon tunggu...
Fachrul Khairuddin
Fachrul Khairuddin Mohon Tunggu... Akuntan - Akuntan

Terus Menulis!!!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Fatimah Kalla, Direktur Utama Kalla Group

19 Maret 2016   20:31 Diperbarui: 4 April 2017   16:49 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Bu Ima dan keluarga (dok. keluarga)"][/caption]

Tahun 1999 silam, Pak Jusuf Kalla membuat keputusan penting dalam hidupnya: konsentrasi penuh di bidang politik dan mewariskan kepemimpinannya di Kalla Group, perusahaan milik keluarga yang telah dibesarkannya sejak 1965 dan dibawanya keluar dari krisis 1998.

Warisan Pak JK akhirnya jatuh pada Fatimah Kalla, saudari bungsunya. Mungkin banyak yang ragu mengingat dasar keilmuan Bu Ima yang seorang Apoteker. Namun Pak JK teguh pada keputusannya. “Personal touch seorang perempuan sebagaimana Bu Athirah,” kata Pak JK mengungkapkan alasannya memilih Bu Ima.

Perempuan kelahiran Ujung Pandang, 19 April 1962 itu pun menahkodai Kalla Group. Tugas yang sangat berat. Istri dari Pulu Niode itu harus membawa bisnis Kalla Group tidak hanya meraih profit, tapi juga growth: tumbuh bermanfaat bersama masyarakat dan bangsa, sebagaimana dicita-citakan Pak JK.

Dalam perjalanannya, ibunda dari Muhammad Zakaria Niode dan Siti Hajar Maharani Niode itu membawa beberapa pencapaian bersama Kalla Group: membangun pembangkit listrik di Poso, pabrik cokelat di Kendari, dan pabrik bata ringan pertama di Makassar dan Indonesia Timur. Yang terbaru, Kalla Group juga sedang membangun pabrik pengolahan nikel (smelter) di palopo dan jalan/jembatan bypass yang menghubungkan Makassar, Maros, dan Gowa.

Ke depannya, regenerasi SDM yang terprogram dan perkembangan teknologi informasi menjadi perhatian khusus Bu Ima, sebagaimana dijelaskannya kepada situs Bisnis.com. “Saya ingin bisa memastikan standardisasi dan men-develop mereka (SDM). Agar setiap pergantian manajemen mereka tidak membawa gaya masing-masing, ada proses yang harus begini, misalnya. Lalu juga di teknologi informasi harus ditingkatkan agar pemantauan dapat lebih update.”

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun