Mohon tunggu...
Eko Raharjo
Eko Raharjo Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis yang sedang Belajar Menulis

Fast Learner, Researcher, Risk Examiner, Lecturer, Copywriter

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mahalnya Biaya Berasuransi di Indonesia

29 November 2018   11:00 Diperbarui: 29 November 2018   11:29 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Risiko - Proteksi - Biaya (source : moneycontrol.com)

Pembahasan menarik dari beberapa mahasiswa yang mengambil mata kuliah Industri asuransi, salah satu mahasiswa yang kebetulan bekerja cukup lama di industri asuransi menjelaskan yang kurang lebih berpendapat bahwa biaya asuransi di Indonesia mahal dan sehingga membuat penyebaran asuransi menjadi lebih lama ( penetrasi maksudnya ).

Dia (mahasiswa tersebut)  menjelaskan kurang lebih diantaranya ada beberapa dijelaskan masing-masing pelaku dari industri asuransi itu sendiri dengan gambaran proses /siklus industri dalam asuransi.

Business Environment (source : Private )
Business Environment (source : Private )
1. Pasar Indonesia

Menurut penelitian market Indonesia cukup potensial untuk perusahaan asuransi, ada sekitar 260 penduduk dan puluhan ribu Asset fisi yang tersebar di wilayah indonesia. Penduduk untuk menjembatani Produk Asuransi Jiwa dan Asset fisik menjembatani produk asuransi umum.

Dengan pasar Indonesia yang sebegitu luas, diperkirakan dari 100 orang Indonesia hanya kurang 10 orang yang memiliki proteksi asuransi ( jika di indeks sekitar 1.7% saja ). Melihat potensi ini jangan kaget jika banyak perusahaan asuransi Asing yang tertarik untuk masuk kedalam pasar Asuransi di Indonesia, tentunya harapannya jika menguntungkan dapat menerbangkan uang ke luar negeri.

Asuransi Sosial juga tengah diperkenalkan oleh pemerintah, karena bersifat social artinya wajib demi untuk mengenalkan atau meningkatkan kesadaran berasuransi misalnya BPJS ; asuransi Pensiun bagi PNS dan sebagainya.

 2. Agen /Perantara Asuransi

Karena rendahnya literasi dan partisipasi Asuransi di Indonesia maka diperlukan perantara atau agen untuk membantu menjelaskan fungsi dan manfaat asuransi kepada pasar yang masih sedemikian besar tersebut.

Maka banyak perusahaan Asuransi yang berlomba --lomba untuk memberikan benefit/bonus/komisi sebesar-besarnya pada agen atau perantara asuransi ini. Bahkan sampai 50% dari Premi yang harus dibayar. Artinya dari premi yang harus dibayar oleh konsumen 50% nya merupakan komisi.

Lihat saja bagaimana Benefit kepada Agen pada suatu waktu di harian yang iklan nya hampir satu halaman penuh. Sehingga di beberapa produk asuransi bisa jadi biaya premi yang dibayar konsumen merupakan biaya akuisisi untuk para agen atau perantara ini.

Sekitar 600 ribu agen dan 170 perantara asuransi mengetuk pintu penduduk Indonesia menawarkan produk asuransi jiwa dan asuransi umum. Tidak jarang semuanya memberikan iming-iming berbagi komisi atau berkorban komisi nya untuk nasabah /konsumen demi untuk bisa mengansuransikan /membeli produknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun