Mohon tunggu...
Eva Nurmala
Eva Nurmala Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan swasta

Saya karyawan swasta yang gemar menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pancasila dan Piagam Madinah Mendorong Kerukunan Umat

28 April 2017   05:21 Diperbarui: 28 April 2017   14:00 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Satu - jadiberita.com

Ada yang menarik ketik era INdonesia sudah memasuki era milenial seperti sekarang ini, masih saja ada yang mempertanyakan ideologi Pancasila yang dianggap tidak sesuai. Pancasila dianggap tidak sesuai diterapkan di negara dengan penduduk muslim terbesar, seperti di Indonesia. Kelompok radikal yang selalu mempersoalkan Pancasila ini, menilai sistem khilafah paling tepat di terapkan di Indonesia. 

Pertanyaannya, bukankah Indonesia merupakan negara yang beragam? Banyak suku yang mempunyai budaya dan keyakinan yang berbeda satu dengan yang lainnya. Bagaimana dengan yang non muslim? Bukankah mereka juga mempunyai hak yang sama di bumi Indonesia?

Pancasila merupakan bagian dari perjanjian politik, antara suku-suku yang beragama di Indonesia. Mereka memilih bersatu menjadi negara kesatuan republik Indonesia, karena negara ini menjunjung tinggi yang namanya keberagaman, toleransi dan kerukunan antar umat. Dengan demikian, antara kelompok mayoritas dan minoritas mempunyai hak dan kewajiban yang sama. 

Tidak ada yang dibeda-bedakan. Pancasila didesain tidak hanya untuk kelompok Islam saja, tapi juga untuk Kristen, Hindu, Budha, Konghucu dan aliran kepercayaan. Karena itulah sila pertama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, yang menegaskan bahwa negara ini merupakan negara yang beragama. Karena dasar dari sebuah negara yang kuat adalah karena agamanya.

Pancasila senagaja dirancang sebagai upaya untuk mewujudkan cita-cita dan semangat bersama, untuk mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara, yang berbhineka tunggal ika. Selain itu, Pancasila merupakan ideologi yang bersifat terbuka. Artinya, Pancasila bisa merima nilai-nilai dari luar sepanjang bersifat konstruktif, dan tidak memecah belah bangsa.

Semangat yang tertuang dalam Pancasila, pada dasarnya sama dengan semangat dalam Piagam Madinah. Piagam ini bertujuan untuk membentuk masyarakat yang harmonis, sejahtera dan berkeadilan. Kenapa? Karena masyarakat Madina ketika itu juga terdiri banyak suku dan agama seperti di Indonesia. Melalui piagam Madinah inilah, Rasulullah SAW menyatakan bahwa warga muslim dan nom muslim adalah satu bangsa, mereka juga mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Karena itulah, tidak ada satupun pasal dalam piagam Madinah, yang merugikan salah satu kelompok di Madinah.

Disinilah kemiripan antara Pancasila dan Piagam Madinah, yang sama-sama membangun semangat kerukukan antar umat beragama. Jika Rasulullah SAW saja sudah mengajarkan kita, agar saling menghormati dan mengharga antar umat, sudah semestinya kita juga melakukan hal yang sama. Apalagi secara konsitusi, juga mengatur hal tersebut. 

Meski Indonesia berkembang menjadi negara muslim terbesar di Indonesia, Indonesia tidak menjadikan dirinya sebagai negara Islam. Karena masih banyak masyarakat Indonesia yang merupakan non muslim. Untuk memberilkan hak dan kewajiban yang sama itula, maka lahirlah Pancasila.

Mari kita renungkan kembali. Jika Pancasila sejalan dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, akankah Pancasila diganti dengan paham khilafah, seperti yang diusulkan oleh kelompok radikal? Mari gunakan rasionalitas kita. Apakah sistem khilafah tepat diterapkan di negara yang multikultur seperti Indonesia ini? Mari kita saling bergandengan tangan, saling mengerti dan memahami. Sadarlah bahwa kita tinggal dan besar di negara yang penuh dengan keberagaman. Sudah semestinya kita menjadi pribadi yang toleran, bukan pribadi yang intoleran.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun