Wangi Itu Indah

Islam cinta akan keindahan. oleh sebab itu pula Islam mengajarkan kepada umatnya untuk menjaga kebersihan, baik kebersihan dalam arti bathiniyah (hati) maupun dalam arti dhohir (fisik). Bicara mengenai kebersihan dalam arti dhohirnya, bisa dikatakan bahwa hampir semua orang menyukai kebersihan, meskipun tidak sedikit juga yang malas atau bahkan sulit untuk melakukannya. Padahal jika kita bisa menjaga kebersihan diri kita, niscaya akan menyenangkan diri sendiri dan bahkan orang lain yang melihat. 

Salah satu upaya yang berkaitan dengan kebersihan, adalah menggunakan wewangian. Atau dalam bahasa yang lebih modern disebut parfum. Karena biasanya mereka yang berbau wangi -memakai parfum-, adalah mereka yang menjaga kebersihannya. Bila dihubungkan dengan kegiatan beribadah, dalam hal ini agama Islam, justru menganjurkan untuk menggunakan wewangian -parfum-, terutama di waktu-waktu menghadap Sang Khalik. Ada beberapa yang menggunakan QS Al-A'raf 7:31  sebagai landasannya. Ayat itu berbunyi 

"Wahai bani Adam, ambilah pakaian dan perhiasan kalian setiap memasuki masjid"

 Maksud sebenarnya -menurut saya- dari ayat tersebut bukanlah mengunakan semua perhiasan yang kita punya, akan tetapi menunjukkan kesiapan kita sebelum beribadah. Dengan menggunakan pakaian yang baik, dan akan lebih indah jika kita menggunakan sedikit wewangian. 

Dalam salah satu riwayat yang dishahihkan oleh Muslim, Rasulullah SAW tdk pernah menolak apabila ditawari wewangian oleh para sahabat. Bisa disimpulkan jika Rasulullah sendiri pun menyukai keindahan, dalam hal ini menggunakan wewangian. Maka sebenarnya tidak salah juga apabila ada yang mengatakan bahwa menggunakan parfum, dengan niat menjaga keindahan dan kebersihan adalah salah satu sunnah Rasulullah SAW. 

Namun hal tersebut tidak serta merta dijadikan alasan untuk menggunakan parfum secara berlebihan. Karena segala sesuatu yang berlebihan itu sebenarnya adalah teman dari syaitan (QS Al-Isro 17:27). Di samping itu menggunakan wewangian secara berlebihan, dapat menimbulkan fitnah. Akan berasa lebih tepat dan bermakna apabila kita niatkan menggunakan wewangian sebelum kita beribadah. Maka secara tidak langsung, kita bisa mendapat esensi dari sunnah Rosulullah SAW.

Sangat disayangkan hal ini tidak banyak diketahui oleh sebagian besar umat Islam, dan atas dasar inilah kami (Nurul Hayat Malang) membentuk program Wangi Masjid. Ini bukan tentang bagaimana menjadikan masjid tersebut agar tetap wangi, tapi lebih kepada menyediakan wewangian untuk para jamaah, agar bisa digunakan sebelum mereka beribadah tentunya. Dan wewangian ini pun non-alkohol, karena kami mengerti masih ada -bahkan banyak- pro dan kontra mengenai penggunaan parfum beralkohol. 

Teknisnya pun sederhana, atas izin pengurus takmir masjid setempat, kami menyediakan tempat parfum di kawasan masjid tsb, lengkap dengan parfum non-alkohol yang sudah terisi. Jamaah yang hendak melaksanakan sholat di masjid tsb, boleh menggunakan sesuka hati -asal tidak berlebihan-, dan tidak boleh dibawa pulang. Karena itu sudah bisa dikatakan inventaris masjid. Namun sayangnya masih ada beberapa oknum yang mengambil kesempatan tsb, sehingga pihak takmir masjid mengambil tindakan.

dokpri--Tindakan dari Takmir Masjid

Alhamdulillah, berawal dari niat untuk menggalakkan sunnah rosul, respon yang kami dapat dari pihak takmir dan jamaah pun sangat positif. Bahkan ada beberapa jamaah yang berniat untuk memesan minyak wangi di kami, karena mengira kami penjual minyak wangi. Suatu hal yang lucu, namun itu menjadi motivasi bagi kami, untuk tetap istiqomah. 

Parfum untuk semua Jamaah--dokpri

Memang saat ini baru ada 7 masjid yang kami syiarkan tentang wangi masjid ini, namun besar harapan dari kami, semoga ini bisa menular ke masjid-masjid lainnya. Semoga ini bisa menjadi keberkahan bagi kita semua, dan juga untuk seluruh masjid dan juga para jamaahnya. Allhumma Amien.