Mohon tunggu...
Ety Handayaningsih
Ety Handayaningsih Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Fulltime Blogger

Ibu Dua Orang Putri | Blogger | http://etyabdoel.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sosialisasikan Budaya Sadar Bencana Lewat Radio, Cara Kita Berdamai dengan Takdir

28 Juni 2017   11:54 Diperbarui: 6 Juli 2017   22:10 944
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Takdir adalah ketika saya tinggal di Indonesia, dengan fakta bahwa negara ini berdiri di atas tiga lempeng besar. Masing-masing lempeng akan bergerak setiap tahunnya. Lempeng Eurasia bergerak 5-6 cm setiap tahunnya. Lempeng Pacific setidaknya bergerak sebanyak 12 cm per tahunnya, sementara lempeng India-Australian bergeser hingga 7 cm per tahunnya. Akibatnya, sebagian wilayah negeri ini akan berada dalam ancaman bencana gempa, gunung meletus dan tsunami.

Takdir lainnya, iklim tropis yang dimiliki negeri ini selain memberikan berkah juga memberikan ancaman bencana yang tak kalah mengerikan. Berkah, karena iklim tropis memberikan negeri ini curah hujan yang tinggi. Hujan yang membuat tanah basah dan memberikan ruang tumbuh bagi banyak tanaman yang dibutuhkan kita semua. Disisi lain ancaman bencana hadir karena ada intervensi negatif manusianya, sehingga ancaman banjir, tanah longsor, kekeringan dan kebakaran hutan kerap terjadi.

Bencana, baik karena faktor alam maupun faktor manusia, selalu saja akan menimbulkan kerugian. Baik harta benda maupun nyawa. Kerugian harta benda bisa dipulihkan tapi yang paling penting adalah nyawa manusia.  Jika nyawa hilang maka tak ada yang bisa menghidupkannya kembali.

Jika hidup di bawah ancaman bencana adalah suatu takdir, lalu mampukah saya dan teman-teman berdamai dengan takdir ini? Mampu mengantisipasi bencana sehingga kehilangan nyawa dan harta benda bisa diminimalisir?

Belajar dari Negara Jepang

Sebetulnya takdir hidup di bawah ancaman bencana tidak hanya dihadapi oleh Indonesia saja. Jepang juga menjadi negara dengan tingkat kerawanan bencana yang tinggi dengan adanya 100 buah gunung api aktif dan ancaman topan yang datang setiap tahun.

sumber referensi : viva.co.id infografik : diolah sendiri
sumber referensi : viva.co.id infografik : diolah sendiri
Hidup dibawah ancaman bencana, telah membuat masyarakat Jepang memiliki budaya sadar bencana yang amat baik. Bahkan Jepang adalah negara yang memiliki disaster management yang lebih baik dibandingan dengan negara-negara lainnya. 

Dari upaya yang dilakukan pemerintah Jepang dan masyarakatnya, jumlah korban jiwa di setiap bencana bisa ditekan. Ini memberi gambaran pada kita semua, bahwa takdir ancaman bencana ini bisa dikelola untuk mengurangi dampak buruk yang akan timbul.

Fakta Tentang Bencana Di Indonesia

Menurut data dari BNPB, setidaknya dalam kurun waktu antara tahun 2002-2016, trend bencana yang terjadi di Indonesia terus menaik. Di tahun 2015 jumlah bencana yang terjadi sebanyak 1732 kejadian sementara tahun 2016 mencapai 2432 kejadian. Dari angka tersebut, sebagian besar bencana yang terjadi adalah banjir, tanah longsor, puting beliung, kekeringan dan kebakaran hutan.

Bencana terus terulang, namun selalu menyisakan persoalan yang sama, yaitu besarnya jumlah korban jiwa dan kerugian materiil. Baik korban meninggal, luka-luka maupun mereka yang akhirnya harus tinggal di pengungsian dengan kondisi yang memprihatinkan. Belum lagi soal memulihkan tempat tinggal yang telah rusak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun