Masih segar mengenai Hari Pancasila yang diperingati pada Kamis, 1 Juni 2017 lalu. Di hari peringatan tersebut penuh dengan suka duka menghiasi hari kelahiran Pancasila. Masih pula kasus yang tidak lepas dari pengabaian nilai -- nilai Pancasila. Indonesia kita adalah negara yang demokrasi, demokrasi Pancasila. Namun, tidak sedikit rakyat Indonesia kini yang tidak hafal dengan sila -- sila Pancasila, apalagi memahami maupun menghayatinya. Bukan berarti tidak banyak yang mengamalkannya di kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pancasila perlu ditegakkan. Tidak hanya dalam ucapan dan upacara saja, tetapi juga tindakan yang riil. Menghadapi tantangan dari para anti Pancasila harus dengan memerhatikan nilai -- nilai Pancasila. PKI adalah salah satu anti Pancasila yang ingin mengubah dasar negara Indonesia ini. Tidak hanya PKI, secara tidak sadar para koruptor, kaum teroris maupun kaum ekstrim dengan bom bunuh dirinya yang selama ini meneror bangsa ini. Banyak organisasi dengan mental berkedok atau mengatasnamakan agama yang ingin mengubah bahkan menghilangkan dasar negara Indonesia, Pancasila dan UUD 1945.
Presiden Indonesia, Pak Jokowi dalam sebuah wawancara dengan Detik.com Rabu lalu menegaskan, bagi siapa pun yang mengganggu, bahkan ingin mengganti Pancasila, dan mengganggu NKRI, tak ada upaya hukum lain selain digebuk. Tak hanya aparat pemerintah, namun juga rakyat Indonesia sebagai warga yang menghargai jasa para pahlawan yang telah berupaya merebut kemerdekaan Indonesia dari penjajah sudah seharusnya menjaga keutuhan NKRI sesuai kapasitas masing-masing.
Inilah Indonesia, dimana orang -- orangnya saling hujat, saling serang, saling menyalahkan, mengganggap dirinya yang paling benar tanpa melakukan introspeksi diri. Marilah kita bersama bersatu untuk negeri tercinta ini. Apapun agama, suku, ras, dan warna kulitmu, demi keutuhan NKRI, amalkanlah sila -- sila Pancasila dengan sebaik-baiknya. Jagalah Pancasila dari tangan -- tangan yang ingin melenyapkannya. Karena kalau bukan kita maka siapa lagi.