Mohon tunggu...
Eryani Kusuma Ningrum
Eryani Kusuma Ningrum Mohon Tunggu... Guru - Miss eR

Pengajar Sekolah Dasar... Suka jalan-jalan (travelling)... Suka berkhayal lalu ditulis... Suka menjepret apalagi dijepret... kejorabenderang.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Istiqomah Diri di Bulan Suci

6 Mei 2019   22:28 Diperbarui: 6 Mei 2019   23:07 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di isi dulu saf yang kosong ya, dokpri

Teringat banyolan ustad penceramah tahun lalu, "Saya senang di sepuluh hari ramadan ini karena masjid selalu penuh. Tadi sih sepintas terlihat saat selesai maghrib beberapa akhwat sudah mentap (meletakkan/menandai) tempat duduknya dengan sajadah lalu pergi lagi buat jajan, mungkin masih lapar karena belum puas berbukanya". Seketika riuh tawa menggelegar seisi masjid.

Ya benar apa yang dikatakan ustad penceramah itu saat saya (tiba-tiba) sangat rajin sekali telah tiba sebelum adzan isya dikumandangkan. Begitu rindunya dengan suasana riuh para jamaah sholat tarawih sembari bersilaturahmi dengan tetangga jauh beda blok di perkomplekan ini. Terlihat beberapa sajadah bertengger di tengah-tengah saf di bawah hembusan AC yang sejuk membuat ngantuk. Rupanya tempat itu strategis itu sebagian jemaah agar tidak kepanasan atau ada juga yang mengambil bagian belakang menyender dengan dinding agar tidak kecapekan saat bersantai mendengarkan ceramah.

Bagaimana dengan saya? Tentunya dimana saja asal di dalam masjid dan tidak di lantai dua karena pastinya kurang khusyuk dengan anak-anak kecil yang berlalu lalang gembira berkumpul dengan teman-temannya. Entah membahas apa mereka? Mungkin bukan komik atau cerita film kartun yang dulu pernah saya lakukan juga. Rupanya mereka membahas serunya dance ala Korea dan asyiknya berselfie ria, ah biarkan saja.

tahu bakso untuk ngaso, dokpri
tahu bakso untuk ngaso, dokpri
Kegiatan Positif dan Menarik
Bagiku bulan ramadan adalah bulan suci yang asyik untuk lebih produktif. Artinya dengan berkurangnya masa kerja di kantor, saya bisa mendayagunakan kemampuan untuk mendapatkan tambahan lebih seperti menjual takjil. Sederhana saja, cukup menjual es blewah manis seharga tiga ribu per bungkusnya dan tahu bakso di depan rumah atau jalan. Alhamdulillah di hari pertama ramadan ini, es blewah dan tahu bakso saya laris dalam hitungan 90 menit. Keuntungannya bisa disimpan untuk persiapan mudik tentunya. Asyik kan?!

Memperbarui Pakaian
Di sela kesibukan, saya suka mengecek instagram dan melihat tren terbaru pakaian untuk lebaran. Rata-rata gamis wanita tak lepas dari renda dan payet. Sekilas ada ide untuk memayetkan dan merenda beberapa gamis dan tunik kepunyaan saya agar terlihat baru dikenakan. Idenya sih sudah ada, mudah-mudah saya konsisten memulainya. Paling tidak sebaris agar timbul semangat menyelesaikan sehingga saya tidak perlu membeli pakaian untuk lebaran nanti karena memang pakaian lebaran tahun lalu masih bagus dan tentunya masih muat di badan.

Mempositifkan Diri
Menggunjing atau ghibah tentunya dilarang oleh agama. Hal ini menjadikan barometer saya untuk menjadikan pribadi yang lebih baik lagi. Dengan mengurangi siaran gosip bahkan menyimak akun si Lambe, tentunya membuat diri kita semakin menahan untuk tidak berkomentar negatif. Biarkan saja mereka menayangkan hal-hal diluar sana dengan menimpali sikap positif yang menjadikan jiwa bahagia.

Contohnya "mungkin" seperti ini:

"Oh jadi kemarin Syahreno membuat pesta makan malam mewah? Alhamdulillah, tujuannya pasti untuk menjamu tamu dan mengikat silaturahmi agar lebih dekat. Tapi Luna Maya di undang kan?"

Konsisten Ibadah yuk, dokpri
Konsisten Ibadah yuk, dokpri

Istiqomah menjalankan kewajiban
Tentunya yang saya harapkan yaitu tak menunda-nunda jadwal sholat. Walaupun mungkin tak berjamaah namun pelaksanaannya tak jauh waktunya dari kumandang adzan. Oh ya, saya membekali diri dengan kitab Qur'an mungil agar bisa dibawa kemana-mana. Tentunya ingin konsisten dibaca di saat senggang walau hanya satu ayat. Dengan membaca si mukjizat Nabi Muhammad saw ini tentunya menambah ilmu dan pengetahuan serta iman islam kepada Allah swt, subhahanallah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun