Mohon tunggu...
Papua Kristian
Papua Kristian Mohon Tunggu... -

Menebarkan Suara Dari Timur

Selanjutnya

Tutup

Politik

Akar Persoalan Papua Bukan Kesejateraan Tapi Akar Sejarah politik Intergrasi

13 Mei 2013   19:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:38 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1368448985927198664

Sebenarnya apa yang sedang terjadi dengan Papua, konflik berkepanjangan dengan Pemerintah Idonesia tak kunjung usai, konflik Papua terus berlanjut?. Karena indonesia sangat ketakutan apabila Papua lepas dari NKRI.

Apakah dengan pemberian Otonomi khusus plus-puls ini bisa menyelesaikn persoalan Papua secar konfrehensip menyelruh atau radikalisasi papua akan memerdekakan papua dengan gerakan radikalisasinya??

Otonomi Khusus di berikan Kepada Propinsi papua tujuannya untuk Meredam Grakan Papua atau Indonesia sebut meredam Separatisme Papua, karena Pusat beranggapan rakyat papua berkonflik ingin memishkan diri dari NKRI hanya karena "Kesejateraan", tingkat kemiskinan , keterbelakangan dan kebodohan itu apa benar?  menurut pemerintah Pusat. Dengan memberikan otonomi ini dapat mebendung gerakan seperatisme di papua. Apa itu gerakan "Sepratisme" Papua, artinya Separatisme Ingin memishkan diri dari wilayah teritorial suatu bangsa merdeka dan mendirikan negra sendiri. Pandangan Jakarta dengan meberi kemkmuran kesejateraan lewat otonomi khusus Papua meningkanya kesejateraan orang asli papua dengan demikian persoaln politik akan dengan sendirinya Meredah. Apa benar bisa redah kebijakan politk kesejateraan jakarta ini, apakah persoaln papua itu sebenarnya sejarah politik ya, karena Indonesia menyebunyikan sejarah politknya papua itu.

Apa Benar Kegolak Papua karena kesejateraan Atau sejarah politik?

Melihat kembali latar belakan sejarah politik orang Papua, Belanda sudah mebentuk nasionalisme Papua atau etno nasionalisme secarakultur politk jiwa kebangsaan sebgai bangsa Melanesia Papua yang bertumbuh nasionalisme di kalangan politisi orang papua sebelum tahun 1961 tersebut, lahir orang-orang terpelajar yang dididik oleh bangsa Belanda untuk mempersiapkan mendirikan negara Papua Merdeka pada 1 Deseber 1961 Papua dikukuhkan sebagai negara merdeka di bawah Pemerintahan Belanda, lahirlah negara Papua merdeka pada waktu itu.

Awal terbetuknya nasionalisme papua merdeka, menjadi landasan kutural sosil maupun politik bangsa Papua pada waktu itu sebagi sebuah bangsa merdeka di mata Internasional, tapi konflik kepentingan di Atara Belanda dan Indonesia turut meperkeruh politik Papua saat itu. Perdebatan antara Belanda dan Indonesiam mulai terjadi meningkatnya status geopolitik antara Belanda Indonesia, dan  Presiden Indonesia waktu itu Sukarno mengkumandangkan "Trikora" Perebutan Irian Barat dari tangan Belanda karena anggapan Indonesia daerah yang di jajah Belanda bagian dari wilaya Indonesia denga abisiusnya.

Terjadi berbagai Perdebatan melibatakan belanda dan Indonesia hubungan memanas antara Belnda dan Indonesia berbagai pejanjian di Buat seperti New York Agreement, Roma Agreement terjadi konfrontasi hebat antara Pemerintah Belanda dan Indonesia yang di tengarai oleh Amerika tapi semua konfrontasi ini tidak pernah melibatkan orang Rakyat Irin Barat, sebagai pemilik sah wilayah Irin barat pada waktu itu, sekarang Papua.

Selesai berbagai perjanjian tersebut terjadilah penetuan pendapat PEPERA 1969 yang mebawa orang papua masuk kedalam Indonesia dengan berbagai  kecatatan Sejarah PEPERA 1969 tersebut.

Setelah Pepera selesai Papua masuk kedalm Indonesia, orang Papua meresa karena PEPERA tidak adil dan memiliki kecatatan karena Pepera hanya di ikuti oleh 1025 sura sedangkan orang papua pada waktu itu berjumblah 800.000 jiwa karena itu tidak memenuhi syarat 50% dalam demokrasi, berikutnya tidak LUBER, langsung umum Bebas dan Rahasia karena semua pemungutan suaranya dibawah todongan aparat keman Indonesia sehinga suara di nyatakan tidak sah dan melangar Asas Luberbebas rahasia tersebut, berikutnya, Berbagai Perjanjian hanya melibatkan Bangsa Belanda, bangsa Indonesia dan Bangsa Amerika dan tidak libatkan bangsa papua sehinga Konfrontasi mengenai Irian bart itu lemah secara Hukum Internasional dan di nyatakan tidak sah.

Itulah prose Masuknya papua kedalam Indonesia yang di sebut orang papua pada 1 Mei di peringati oleh bangsa Papua sebagi hari Aneksasi Pabngsa Papua.arti Aneksasi adalah pengambil alian paksa pulau Irian barat sekarang papua masuk kedalam Indonesia dan terjadi kolonialsiasi di Papua barat. Dengan kecacatan sejarah tersebut.

Akar Konflik Papua terletak pada sejarah politk Integrasi papua atau bagi orang papua Aneksasi, bukan terletak pada faktor Kesejateraan ekonomi pembangunan yang di bangun di papua, tuntutan kesejateraan. Tapi akar konflik di papua terletak pada sejarah politik bagaimana bangsa papua di caplok kedalam Indonesia dan terjadi koloniasisasi sampai saat ini. berbagai pelanggaran HAM Hak Asasi Manusia yang terus terjadi di Papua. Karena Pemerintah pusat berbicara mengenai kesejateraan rakyat papua terus berada dalam NKRI tapi sejarah sebenarnya yang di sembunyiakan itu sejarah politk bukan kesejateraan yang dituntut.

Bagaimana Pemerintah bisa men

[caption id="attachment_260905" align="aligncenter" width="461" caption="Ilutrasi Demo Papua"][/caption]

utup persoalan politik di papua sedangkan persoaln di papua ini sangat konpleks, karena gerakan radikalisasi mentut refrendum untuk papua dan menolak Otonomi yang di nyatakan gagal total tersebut, apakah pemerintah pusat masih mengelak karena pada ahirnya Papua akan merdeka.Terkait Perjuangan OPM Organisasi Papua merdeka dan Perjuangan Sipil papua itu bagian

dari perjuangan politik pelangaran HAM demokrasi dan pelanggaran HAM bebas berekspresi di tutup di Papua, ini bagian dari jalan meliterisme dan mebunuh suarah hak-hak rakyat sipil Papua dalam menyapaikan pendapat, karena aspirasi perjuangan itulah persoalan utama akar sejarah konflik bangsa papua, bukan akar sejarah konflik itu otonomi dan kesejateraan, sehingga bisa buka rung Dialog seperti JDP Jaringan Damai Papua yang di bentuk oleh Pater DR. Neles Tebai tersebut di papua, dalam menyelesaikan solusi persoaln papua ini. Karena otonomi dan kesejateraan tidak dapat menyelesaikan persoalan Papua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun