Mohon tunggu...
Erent Santoso
Erent Santoso Mohon Tunggu... profesional -

Do Small Things with Big Love

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Peristiwa Inspiratif di Masa Pra Paskah "Jokowi Jongkok di Depan Nyak Sandang"

28 Maret 2018   02:31 Diperbarui: 28 Maret 2018   03:03 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Negara

Satu minggu menjelang Kamis Putih, tepatnya hari Rabu tanggal 21 Maret 2018, sebuah pemandangan yang jarang terjadi di Istana Merdeka Jakarta. Presiden Jokowi jongkok didepan salah seorang warga dari Aceh yang bernama Nyak Sandang.  Jokowi seolah tanpa beban melakukannya di depan Nyak Sandang yang saat ini telah berusia 91 tahun hadir ke Istana Merdeka dengan menggunakan kursi roda.

Nyak Sandang adalah waga Negara  dari Aceh yang memiliki kepedulian yang sangat tinggi kepada Negara Indonesia. Saat itu ketika Sang Proklamator Indonesia,  mengunjungi Aceh pada tahun 1948, Soekarno sedang mencari dana untuk pembelian pesawat pertama pasca kemerdekaan Republik Indonesia. Nyak Sandang saat  berusia 23 tahun turut menyumbang uang sebesar Rp. 100 dari hasil penjualan sepetak tanah dan 10 gram emas miliknya.

Jokowi dengan sangat serius terus berdialog dan mendengarkan Nyak Sandang bercerita pengalamannya sambil jongkok di hadapan kursi roda.  Sebagaimana kebiasaan Jokowi, selalu tidak perduli pada dirinya, kali ini menunjukkan kerendahan sikapnya kepada warga Negara yang pernah berbuat banyak kepada negeri ini.

Entah kenapa tiba-tiba aku menjadi teringat akan apa yang  dilakukan oleh Jokowi  bak seorang Imam yang mau membasuh kaki umat. Apakah karena peristiwa ini  berdekatan dengan hari Kamis Putih sehingga aku seolah dalam satu Misa Kamis Putih,  sedang merenungkan pembasuhan kaki oleh seorang Imam. Sebuah simbol keiklasan seorang Presiden yang mau turba atau turun ke bawah mendengarkan suara masyarakat.  Setelah bertahun tahun kita hanya mendengar cerita masyarakat Aceh pernah turut bergotongroyong membiayai Negara membeli pesawat, kini seolah dihangatkan kembali dengan kehadirannya Nyak Sandang ke Istana.

Nyak Sandang juga mengingatkan aku, bahkan membuat aku malu, karena beliau seolah tidak saja hanya bernyanyi Mars Kita Bhinneka Kita Indonesia seperti aku di akhir Misa, tetapi telah memberi teladan yang konkrit tentang kebhinnekaan Indonesia dalam perbuatan yang  nyata untuk Indonesia. Nyak Sandang membuka mataku karena beliau telah berkorban tidak hanya untuk kebhinnekaan dalam masyarakat tetapi telah menghasilkan karya dalam kebhinnekaan.

Terimakasih Nyak Sandang, terimakasih pak Jokowi, engkau telah memberi gambar viral keteladanan yang nyata dalam masa Pra Paskah tahun ini. Semoga peristiwa yang memiliki nilai cinta kasih bagi sesama dan keiklasan berkorban demi Negara dan bangsa menjadi panutan semua masyarakat Indonesia.     

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun