Puisi : Edy Priyatna
Ketika selagi kulihat busa ombak bergerak. Tengah masih ada keinginan atmosfer. Mengucap selamat tinggal kekasih. Terlena tanpa kusadari dalam batin. Batas itu lalu aku melihat sangat bahagia. Mengetahui ingin endus serta merta. Bersama melantas langsung memelukmu. Kusadar kendati terjadi jaga dirimu baik. Perasaan baru sekarang aku menyadari. Badanmu meski tanpa rasa kata hati. Saat ini akhirnya aku hanya mendengarmu. Mungkin entah apa jadinya hari yaum. Perangai ini kurasakan selalu gempa. Batinku tak mengerti mengapa terjadi. Selamanya tak berdaya namun mengerti. Aku selalu sadar adanya pengorbananku. Gagasan baru besok aku akan menghampirimu. Mendekati kendati belum tentu ada. Senantiasa selalu sangat sukacita. Nyalar kerap ingin ini tetap pasti tak ada bakat.
(Pondok Petir, 09 September 2019)