Puisi : Edy Priyatna
Pangkal bedilnya amat runcing. Di asah goresan hitammu. Menusuk membakar dengan gemas. Keindahan jamal hati. Membuat kobaran api sepi menjadi kelam.
Sewatak realisasi kehidupan berjalan. Dalam cerah membentang mega kelabu. Kegembiraan ada kesusahan. Suka terbesit kesengsaraan. Kaki tidak dapat di geraki.
Bangunlah dengan semangat kebahagiaan. Lupakan keresahan ketakutan. Bercahayalah dengan keseimbangan. Cerahlah dengan senyum matahari. Berawan putih di langit biru.
Tetapi hidup tidak untuk di sesali. Singgunglah suasana butir pagi. Dengan senyum ramah. Bunga di taman indah. Akan selalu guyur ku sirami.
Berkebun kuning di sawah hijau. Tanah merah berlapis coklat. Lapisi abu-abumu dengan jingga. Hujanlah untuk melepas segala kerinduan. Kesejukan ruang dingin.
Bentala terkadang tak seindah terlihat. Dalam gulungan kerap mangsai. Senyum besar para pengasuh. Ada tangisan kecil orang biasa. Epidemi tiba dari muka hingga ke batas.
(Pondok Petir, 07 Pebruari 2019)