Mohon tunggu...
Epa  Mustopa
Epa Mustopa Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Pendidik Yang Tersesat Menjadi Tenaga Kependidikan

Saya sangat suka menulis. Menulis apa yang saya ingin tulis. Dari tulisan kita bisa lebih meningkatkan kemampuan. Baik kognitif, afektif, emosional dan spiritual

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Angsa Menjadi Macan

19 Maret 2017   18:06 Diperbarui: 1 April 2017   08:56 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada suatu hari, hiduplah sepasang angsa yang bahagia. Mereka mempunyai tiga ekor anak. Tapi, kini mereka tidak lagi bahagia. Hari terasa suram, waktu begitu membosankan. Tidak enak makan dan tidur. Hal ini terjadi setelah musibah yang mereka alami sekitar enam bulan yang lalu. Saat itu anak mereka diculik dan dimakan oleh Seekor anjing.

Pipih angsa mulai merasa khawatir sama Mimih angsa, karena dia sudah tiga hari tiga malam tidak makan. Seraya merasyu istrinya, Pipih berkata, "Mih, makan dong ! Nanti Mimih sakit. Kalau sudah sakit bisa jadi manusia akan menyembelih Mimih". 

"aku lebih baik mati ditangan manusia, karena itu sudah takdir kita, daripada harus kehilangan tiga anak tersayang yang dimakan Si Anjing bedebah." Sahut Si Mimih dengan wajah yang berapi-api teringat kenangan buruk yang begitu memilukan. Si Pipih sangat terkejut mendengar ucapan Si mimih. Sambil mematuk sisa makanan yang ada di tanah, Si Pipih berkata, "Kalau Mimih mati, Pipih pun akan mati, karena kita sudah mengikat janji setia sehidup semati". 

Si Mimih sedikit terobati dengan perkataan suaminya, dengan mulai ikut mematuk makanan dia pun membalas obrolan, "Pih, lihat gambar Macan itu ! Mimih setiap waktu selalu berdo'a pada Tuhan, agar suatu saat Mimih terlahir kembali sebagai Macan". Si Pipih heran dan bertanya, "Mimih, mengapa ingin terlahir kembali menjadi macan? Jangan Mih ! Bagaimana kalau Pipih nanti terlahir kembali sebagai Rusa, Mimih pasti akan memakan Pipih".

Ketika mereka mengobrol, datanglah seekor kucing, seraya berkata, "Hey angsa! Apa kalian punya makanan? aku sangat lapar, sudah seminggu tidak menemukan sisa makanan manusia.". 

Mimih menjawab, seraya menyodorkan sisa kepala asin bercampur nasi, "Ini Cing, aku kasih makanan yang tak kumakan". Si Kucing langsung melahap kepala ikan asin dengan begitu nikmat. Setelah selesai makan sikucing langsung berterima kasih, "Kalian memang mahluk Tuhan yang dermawan, mempunyai belas kasihan yang tinggi, aku sanga berterima kasih, permisi." Sikucing langsung pergi setelah merasa kenyang.

Siang berganti malam, Si Mimih dan Si Pipih terlelap tidur di kandang. Dalam tidurnya Si Mimih bermimpi bertemu seekor macan yang bertahta emas datang menghampiri. Dalam mimpinya Si Mimih berkata sambil ketakutan, "Tolong, jangan makan aku ! Kasihanilah akuuuu !". Si Macan berkata, "Hey angsa, aku tidak akan memakanmu. Aku adalah Raja macan yang akan menolongmu." Si Mimih terlihat sangat heran, "mengapa kau ingin menolongku?" Rajan Macan mendekat ke arah Si Mimih, "Jangan takut ! aku ingin menolongmu karena tahu keluh kesah yang ada di pikiranmu. Kau ingin membalas dendam pada Si Anjing yang telah memakan anakmu. Hahahahahaha." Si Raja Macan mengakhiri ucapannya dengan tertawa. Lalu melanjutkan ucapan, "Aku telah mengujimu tadi siang. Dengan berwujud kucing aku minta makanan padamu. Kau lulus dalam ujian, sehingga aku akan memenuhi keinginanmu."

Si Mimih sangat bahagia, dia langsung menyampaikan unek-uneknya, "Aku ingin menjadi seekor macan, apa kau bisa mengabulkannya?" Si Raja Macan menjawab, "hahahah. Mengapa kau ingin menjadi bangsa Kami? Lebih baik kau terlahir kembali menjadi manusia, bagaimana?" 

"Aku tidak mau jadi manusia, karena manusia sudah tidak punya sifat mulia lagi. Mereka malah berperilaku seperti bangsa binatang".  Jawab Si Mimih.

Belum sempat Si Raja Macan berucap, Si Mimih memotong obrolan, "Tapi aku mau terlahir kembali sebagai Macan bersama suamiku?". Pinta Si Mimih memelas. Si Raja Macan pun langsung menghilang. Tiba-tiba ada suara menggema, "Setelah kau bangun, kau dan suamimu akan berubah wujud menjadi Macan".

Si Mimih terkejut, dan spontan terbangun. Dia kaget seribu kaget tubuhnya telah berubah menjadi Seekor Macan. Lalu dia menengok pada suaminya. Tambah kaget lagi karena suaminya pun mengalami perubahan wujud yang sama. Si Mimih langsung membangunkan suaminya dan menceritakan semua yang terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun