Mohon tunggu...
Epa  Mustopa
Epa Mustopa Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Pendidik Yang Tersesat Menjadi Tenaga Kependidikan

Saya sangat suka menulis. Menulis apa yang saya ingin tulis. Dari tulisan kita bisa lebih meningkatkan kemampuan. Baik kognitif, afektif, emosional dan spiritual

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Yel-yel Via Vallen "Featuring" Indonesia

22 Juli 2018   03:01 Diperbarui: 22 Juli 2018   04:06 16236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pesta Olahraga Asia (Asian Games) yang ke-18 akan diselenggarakan di negeri tercinta Indonesia. Mudah-mudahan menjadi kado Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-73. Aamiin!

Ya, kado terbaik bila putra-putri atlit Indonesia mampu mengharumkan nama bangsa. Ditambah ratus ribu wisatawan akan kepincut dengan perhelatan acara tersebut. Hal ini tentu akan menambah keuntungan yang gemilang bagi bidang pariwisata di Indonesia.

Jakarta dan Palembang akan menjadi pusat perhatian warga indonesia dan dunia. Tidak hanya itu, masih ada kabar gembira juga buat warga Jawa Barat dan Banten. Beberapa daerah di dua provinsi ini akan dijadikan juga tempat ajang perebutan gelar juara sejumlah pertandingan.

Oke, prolognya cukup tiga paragraf saja ya ! Soalnya antusias dalam hati saya untuk mengekspresikan ide bagi suksesnya para atlit Indonesia sudah tak tertahan lagi nih. Hehehe

Ide apa gerangan? Ya, saya mencoba memberikan ide bagi para komunitas suporter atlit Indonesia berupa yel-yel. Mengapa mesti yel-yel? Apa pentingnya? Apa tidak mengganggu konsentrasi para atlit?

Sejumlah pertanyaan semacam itu menghantui pikiran saya sebelum menulis artikel ini. Bahkan saya sempat searching mengenai pengaruh yel-yel bagi psikologis atlit. Sejumlah sumber peribadi mengatakan bahwa yel-yel bisa mengganggu konsentrasi para atlit yang sedang berjuang untuk menang. Bahkan, ada yang menyebutkan bahwa yel-yel bisa menambah tekanan mental atlit untuk "dipaksa" menang. Dengan kata lain kata "menang" menajadi beban moral tersendiri dengan adanya yel-yel.

Namun, menurut saya peribadi yel-yel adalah dukungan yang luar biasa untuk para "pejuang emas". Coba bayangkan ! Jika suporter Indonesia dilarang mengekspresikan dukungan dengan yel-yel yang kreatif dan inovatif. Tentu akan terasa sangat hambar. Bagai sayur tanpa garam. Terlebih negeri ini menjadi tuan rumah perhelatan akbar tersebut. Lebih jauh lagi ditonton oleh seluruh warga dunia dalam berbagai media. Jangan sampai ada Headline surat kabar yang mengatakan "Ada Apa Dengan Suporter Indonesia?" Eh, bisa juga tuh dijadikan judul cerpen atau novel. Hihi !

"Idenya apa? Malah mondar mandir dengan kata-kata yang berbelit dan kusut? Hallooooo!"

Nah, kalimat itu muncul juga dalam benak. Bagaikan sisi batin yang mendesak agar Indonesia harus menggondol medali yang banyak. Yakin dah, Indonesia bisa dengan yel-yel. Bosan juga ini nulis bolak-balik mulu. Bagaikan ular tanpa kepala dan buntut. Ada gak yaaaa? Ular apa coba? Hehe.

Eh malah ngelantur meleor-leor ke sana kemari. Udah waktunya serius ! Cukup !

Jadi, masalahnya gini. Panitia Blog Competition di Kompasiana nyuruh kita nulis tidak melewati 1500 kata. Jadi entah disengaja atau tidak saya kepengen nulis maksimal sejumlah kata tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun