Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Bertemu Mantan Lebih Menakutkan daripada Bertemu Setan

19 Januari 2020   14:58 Diperbarui: 19 Januari 2020   15:21 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasangan (dok.independentturkish.com)

Tidak semua orang memiliki hubungan yang baik dengan mantan. Hal ini didasari bagaimana dahulu situasi dan kondisi ketika mengakhiri hubungan. Apakah berpisah secara baik-baik atau tidak.

Beberapa tipe hubungan dengan mantan, pertama menjadi musuh, kalau bertemu seperti dua singa akan bertarung. Kedua, seperti orang tidak kenal, pura-pura lupa siapa dia.

Ketiga, berteman baik dengan mantan, masih sering berdiskusi. Tapi jangan sampai terlalu akrab, karena berpotensi menjadi tipe keempat, yaitu berselingkuh dengan mantan, padahal sudah punya pasangan resmi.

Nah, salah satu hubungan yang unik terjadi pada mantan adalah tidak mau saling bertegur sapa dan menghindari pertemuan. Kalau si mantan ada di suatu acara, buru-buru deh menghindar, bersembunyi di sudut yang tak terlihat atau pulang duluan.

Ada dua kemungkinan mengapa terjadi hal ini. Pertama karena hubungan itu menimbulkan trauma, ingin melupakan tapi hati masih terisi oleh dia. Kedua karena malu, mungkin dia tampak bahagia dengan pasangan sementara kita masih jomblo, sendirian kemana-mana, malu kalau ditanya mana pasangannya.

Kalau sudah demikian, bertemu mantan menjadi sesuatu yang horor, lebih menakutkan daripada bertemu setan.  Duh, mending ketemu hantu ketimbang ketemu si dia. Kita tidak tahu harus berbuat apa, bisa salah tingkah deg-degan, merasa dunia ambyar dsb.

Sayapun termasuk tipe seperti ini, menghindari pertemuan dengan mantan. Bukan hanya karena kuatir luka lama terkuak kembali, tapi menjaga etika agar tidak timbul fitnah. Sebab ada saja orang yang mencari celah untuk menjatuhkan kita.

Lagipula bukan saya yang rikuh ketika bertemu di suatu acara. Justru si dia yang menjadi serba salah, pura-pura tidak melihat saya. Padahal sewaktu saya pulang diam-diam, ternyata dia menanyakan kepada teman lain, mengapa saya tidak ada. Dia mencari saat saya sudah tidak ada.

Mengetahui hal itu maka saya memutuskan untuk tidak pernah menampakkan diri kepada dia. Toh dia  tidak mau mengakui bahwa sebenarnya ia senang melihat saya.

Selain itu, saya tidak ingin mengusik kebahagiaan rumahtangga orang lain. Saya mudah menghilang, tidak bisa dilacak karena saya hanya seorang pengelana dan petualang.

Jadi sebenarnya si dia yang takut tetapi ingin bertemu. Sedangkan saya hanya membantu agar tidak pernah bertemu. Sebaiknya cerita di masa lalu sudah ditutup, mengakhiri satu bab dalam kehidupan kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun