Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Australia Ikut Bermain di Papua?

2 September 2019   21:59 Diperbarui: 2 September 2019   22:09 757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
4 warga negara Australia yang dideportasi (dok.detik.com)

Kerusuhan di Papua akhirnya berhasil diatasi, situasi telah kondusif. Beberapa tersangka provokatif telah ditangkap. Bahkan tadi pagi ada empat warga negara Australia yang dideportasi karena terlibat dalam peristiwa tersebut.

Empat orang tersebut terdiri dari satu laki-laki dan tiga perempuan. Mereka adalah Baxter Tom, Davidson Cheryl Melinda, Hellyer Danielle Joy, dan Cobbold Ruth Irene. Mereka dideportasi dengan pesawat Batik Air ID 6197 menuju Bali melalui Makassar.

Mengapa ada empat orang ber-ktp Australia berada di Papua? Mereka adalah aktivis LSM yang diduga berafiliasi dengan kelompok lokal untuk mendukung demonstrasi di Papua.

Australia memiliki kepentingan terhadap Indonesia. Negara ini adalah sekutu dari Amerika Serikat dan 'anak' Inggris. Australia merupakan kepanjangan kepentingan Inggris dan Amerika Serikat.

Dalam usahanya menguasai dunia, Amerika Serikat dan sekutunya membagi beberapa wilayah. Australia menjadi 'mandor' untuk wilayah Asia Pasifik, termasuk Indonesia.

Perlu diingat bahwa lokasi Indonesia sangat strategis, secara geografis diapit dua benua dan dua lautan. Karena itu wilayah Indonesia harus berhasil digenggam oleh mereka.

Khusus untuk Papua, di sana ada tambang emas yang menjadi sumber penghasilan Amerika Serikat melalui Freeport. Pemerintah Indonesia yang jahil telah berusaha mengenyahkan dominasi Amerika Serikat di sana. Dan ini membuat Amerika Serikat merasa geram.

Tak heran jika Amerika Serikat meminta dua sekutunya, Inggris dan Australia untuk menyulut Papua. Australia tentu dengan senang hati memainkan perannya, berkolaborasi dengan boneka dari Inggris dan penduduk lokal.

Tiga negara, Amerika Serikat, Inggris dan Australia bermain di Papua, menghidupkan separatis agar Papua bisa terlepas dari Indonesia. Kali ini bukan hanya soal Freeport, tapi seluruh wilayah Papua karena masih banyak emas yang belum dieksplorasi.

Karena itulah Inggris sengaja memelihara seseorang seperti Benny Wenda yang telah menghasut rakyat Papua untuk memberontak. Padahal Benny Wenda lebih banyak tinggal di Inggris dari pada di Papua. Hanya karena pengalaman masa kecilnya, Benny Wenda membenci pemerintah Indonesia.

Australia adalah pemain lapangan yang lihai. Ingat saja saat Timor Leste terlepas dari Indonesia. Australia yang mendorong terjadinya referendum di Timor Leste 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun