Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Siapa yang Paling Berkepentingan terhadap Iran?

28 Mei 2019   17:04 Diperbarui: 28 Mei 2019   17:21 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden AS, Donald Trump (dok.middleeast.net)

Amerika Serikat telah mengirimkan 18 000 tentara ke wilayah Teluk. Hal ini menambah kecemasan bahwa perang tidak bisa dicegah. Iran dalam sasaran bidik, target untuk dihancurkan.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump tidak mengindahkan keberatan Uni Eropa tentang rencana penyerangan terhadap Iran. Bahkan Trump juga menentang keputusan kongres Amerika Serikat yang mendesak untuk menghentikan pengiriman senjata ke Arab Saudi.

Tampaknya, tinggal tunggu waktu saja bahwa Iran akan digempur habis-habisan. Iran telah dikepung oleh Amerika Serikat dan sekutunya di Timur Tengah, Arab Saudi, Israel dan UEA.

Namun sebenarnya, siapakah yang paling berkepentingan untuk menghancurkan Iran? Selama ini kita menduga-duga bahwa negara adidaya lah yang paling menginginkan hal itu.

Mari kita lihat dari sisi lain. Ada tiga negara yang sangat 'kebelet' agar Iran segera digempur. Antara lain: Israel, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Arab Saudi selalu mendesak dilakukan agresi terhadap Iran, dengan alasannya proyek nuklir yang mencemaskan dan membahayakan. Tetapi sesungguhnya, di Iran, terdapat ladang minyak yang lebih besar daripada Arab Saudi.

Cadangan minyak Arab Saudi semakin menipis, kelak di masa depan pendapatan Arab Saudi akan terancam. Karena itu Arab Saudi butuh ekspansi, merebut ladang minyak tetangga.

Sementara itu, Mega proyek ambisius dari Putra Mahkota, Mohammed bin Salman harus direalisasikan. Lokasi Mega proyek ini membutuhkan area yang sangat luas, termasuk Jordania dan UEA. Tetapi itu belum cukup bagi putra mahkota. Ia menginginkan lebih dari itu agar semua negara Barat berinvestasi ke sana.

Selain itu, jalur penjualan minyak dan gas yang dimiliki oleh Iran sangat strategis. Iran menjual minyak dan gas dengan jalur pipa melewati Suriah, kemudian ke Eropa. Arab Saudi ingin menguasai jalur tersebut karena jalur yang melewati Yaman kurang menguntungkan.

Uni Emirat Arab, adalah partner sejati Arab Saudi. Negara ini akan selalu menyamakan langkah karena memiliki rencana yang sejalan dengan Arab Saudi.

Sedangkan Israel, jelas lebih bersenang hati jika Timur Tengah semakin hancur. Dengan demikian negara zionis ini akan lebih leluasa menguasai wilayah ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun