Mohon tunggu...
Emmii BJ
Emmii BJ Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pensiunan

Pemerhati Sosial dan lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Mengemudi Dengan Benar

20 Maret 2012   08:35 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:43 8335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Berita kecelakaan lalu lintas dengan korban belasan orang yan g diakibatkan oleh pengemudi yang belum mahir tapi sudah mengemudi dijalan raya, atau pengemudi yang panik saat turun dari gedung parkir sehingga mobilnya menabrak tembok dan jatuh kebawah akibat bermaksud menginjak pedal Rem keliru menginjak pedal Gas, mengingatkan saya lebih 45 tahun yang lalu saat saya  mulai belajar mengemudi.

Kebetulan sopir keluarga kami adalah mantan sopir keluarga belanda, usianya sudah lewat setengah abad saat itu. Mulanya agak jengkel juga dengan caranya mengajar mengemudi.

Dua minggu pertama saat pulang sekolah dan mulai belajar mengemudi, tidak melakukan apa apa, selain hanya diminta untuk memeriksa kondisi Ban Mobil, memeriksa Oli Mesin dan Air Radiator, kemudian menghidupkan mesin mobil dan diminta memainkan pedal gas… sekitar 15 menit tanpa kemana mana dan pelajaran hari itu selesai.

Dua minggu berikutnya, mobil dikeluarkan dan dibawa oleh sang sopir ke jalan disisi alun alun (setelah sebelumnya tugas saya untuk memeriksa kondisi ban, oli mesin dan air radiator terlaksana).

Sambil sang sopir di duduk dibangku kanan (mobilnya stir kiri), saya diminta untuk menginjak pedal kopling dan memasukkan gigi versneling 1, kemudian pedal kopling dilepas pelan pelan sambil menginjak pedal gas, sampai mobil jalan … dan kemudian diminta untuk mengerem sambil menginjak pedal kopling. Berikutnya diminta memasukkan ke gigi mundur dan melakukan hal yang sama, melepas pedal kopling pelan pelan sampai mobil jalan. Mengerem dan memasukkan ke gigi 1 dan seetrusnya. Belajar mengemudi selama 1 jam sehari selama 2 minggu, saya cuman jalan maju sekitar 15 m dan kemudian mundur lagi 15 m, berpuluh puluh kali dalam sehari.

Setelah sang sopir merasa kemampuan saya untuk menginjak kopling, memasukkan gigi versneling, menekan pedal gas sambil melepas injakan pedal kopling, mengerem sambil menginjak pedal kopling  sudah memadai, barulah pelajaran jalan dimulai. Mobil berjalan pelan pelan (hanya sampai gigi 2) mengelilingi alun alun, sambil sang sopir mengarahkan bagaimana caranya mengambil tikungan supaya mobil tidak mengganggu mobil dari depan yang belok kearah kita.

Dua minggu hanya belajar jalan keliling alun alun sambil perlahan lahan meningkatkan kecepatan mobil dan menjalankan mobil sampai ke gigi 3 (maksimal untuk mobil tahun itu) Sekali kali saya diminta untuk menginjak pedal rem (otomatis pedal kopling juga harus diinjak supaya mesin mobil tidak mati).

Setelah dianggap cukup, barulah saya mulai diajar untuk mengemudi dijalan raya … yang masih sangat sepi saat itu..

Saat menjalani pelajaran tersebut, rasanya kesel juga dengan sang sopir, tapi setelah bisa mengemudi saya baru merasakan bahwa semua langkah yang diajarkan oleh sopir keluarga kami waktu itu adalah memang pelajaran dasar yang harus dibiasakan sejak kita mulai belajar mengemudi.

Pelajaran yang sama saya pakai saat mengajar anak mengemudi, tiap pagi sebelum saya mengantar ke sekolah, tugas anak saya adalah memeriksa keempat ban apakah ada yang kemps, memeriksa olie mesin dan air radiator apakah kurang?, memeriksa posisi Spion dan menghidupkan mesin mobil …

Tahapan pengajaran mengemudi yang saya alami saya terapkan ke anak saya. Awalnya dia sempat protes, sampai saat mulai jalan dijalan raya, kebetulan harus berhenti karena ada kereta api lewat. Saat palang pintu terbuka, mobil didepan kami beberapa kali gagal jalan karena pengemudinya (mungin masih belajar) terlalu cepat melepas pedal kopling sehingga mesin mobil mati dan kemudian dia turun dan digantikan oleh orang yang duduk dikursi kiri depan).  Anak sayapun berkomentar “ Untung kakiku sudah otomatis melepas kopling dan menginjak pedal gas J).

Kalau kaki kita sudah bekerja otomatis, maka saat pelajaran mengemudi dijalan raya kita cukup konsentrasi cara mengemudikan mobil, tanpa harus terpecah konsentrasi kita dengan Gas, Kopling dan Rem…

Marilah kita ajarkan cara mengemudi yang benar pada anak anak kita, untuk menghidarkan kecelakaan yang tidak seharusnya terjadi gara gara pengemudi yang masih bingung dan berpikir cara melepas kopling sambil menginjak pedal gas dan Menginjak Rem sambil menginjak pedal kopling.

Marilah kita sama sama mengemudi dengan aman dan nyaman …

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun