Mohon tunggu...
Tri Wibowo BS
Tri Wibowo BS Mohon Tunggu... -

Editor, penerjemah, tukang ketik, mampir cengengesan | urip sawang sinawang

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

World Writers #551: Julio Cortázar

3 Oktober 2014   12:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:32 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Julio Cortázar(1914-1984)  Penulis Argentina, salah seorang pakar cerpen fantasi, yang sering dibandingkan dengan Jorge Louis Borges. Banyak cerita-cerita Cortázar mengikuti logika halusinasi dan obsesi. Tema-tema sentral dalam karya-karyanya adalah pencarian identitas, realitas tersembunyi di balik kehidupan sehari-hari orang awam, dan kegelisahan eksistensial. Berbeda dengan Borges, Cortázar terlibat dalam aksi politik radikal yang ikut dalam demonstrasi menentang Péron dan mendukung revolusi Kuba, Allende di Chili dan Sandinista di Nikaragua.

Julio Cortázar dilahirkan pada 26 Agustus 1914 di Brussels, Belgia. Orang tuanya adalah orang Argentina yang sering berbisinis ke luar negeri. Ketika berusia empat tahun dia kembali ke Buenos Airos bersama keluarganya. Cortázar mendapat pendidikan di Escuela Normal de Profesores Mariano Acosta, yang merupakan semacam sekolah pendidikan guru. Kemudian dia melanjutkan ke Universitas Buenos Aires. Dia juga mengajar di sekolah menengah di Bolivar, Chivilcoy dan Mendoza. Pada 1944-1945 dia menjabat sebagai profesor sastra Perancis di Universitas Cuyo, Mendoza. Di sana dia bergabung dalam gerakan menentang Péron dan karenanya dia sempat dipenjara. Setelah dibebaskan dia meninggalkan jabatannya di universitas. Dari 1946 sampai 1948 dia menjadi direktur sebuah perusahaan penerbitan di Buenos Aires. Karena mendapat tekanan dari rezim Péron, pada 1951 dia bepergian ke Perancis dan kemudian menetap di Paris sampai meninggal. Pada 1953 dia menikah dengan Aurora Bernárdez, tetapi kemudian berpisah dan Cortázar kemudian hidup bersama Carol Dunlop. Dari 1952 dia bekerja untuk UNESCO dan sebagai penerjemah lepas. Dia menerjemahkan antara lain Robinson Crusoe dan cerita-cerita dari Edgar Allan Poe ke dalam bahasa Spanyol. Pengaruh karya-karya Poe ini tampak dalam karya-karya Cortázar. Setelah Revolusi Cortázar mengunjungi Kuba dan pada 1973 dia berkeliling Argentina, Peru, Ekuador dan Chili. Pada 1970-an Cortázar menjadi anggota investigas pelanggaran hak asasi manusia di Amerika Latin. Pada 1975 dia menjadi dosen tamu di Universitas Oklahoma dan pada 1980 dia menjadi dosen di Barnard College di New York. Dia menjadi warga negara Perancis pada 1981. Cortázar sempat dilarang masuk ke tanah airnya selama tujuh tahun. Setelah larangan dicabut dia mengunjunginya pada 1983.

Novel Rayuela (1966) disebut-sebut sebagai masterpiece-nya, sebuah anti-novel yang berakhir terbuka, di mana pembacanya diundang untuk menyusun kembali materinya. Rayuela bercerita tentang Horacio Oliveira, penulis yang berada di tengah-tengah kawan-kawan yang hidup bohemian. Setelah kekasihhnya meninggal dia kembali ke Buenos Aires dan melakukan pekerjaan tak tetap. Dia kemudian bertemu dengan sahabat lamanya, Traveller, dan bersamanya dia mendirikan rumah sakit jiwa. Tetapi pada akhirnya dia sendiri menjadi gila. Dalam kisah ini Oliveira mencari dunia baru di luar rasionalisme Cartesian. Kendati dia tak pernah berhasil, pencariannya digambarkan dengan humor, imaji yang luar biasa dan optimisme. Ada dua bagian narasi: bab 1-36, yang berlatar belakang Perancis, dan bab 37-56, yang berlatar belakang Buenos Aires; bagian ketiga diberi judul “Bab Yang Dapat Dikembangkan.” Lompatan-lompatan dimulai dari Bab 73. Di sini pembaca, dengan diberi petunjuk, akan membaca maju mundur di sepanjang buku tersebut

Karya-karyanya yang lain antara lain Los Reyes (1949); Bestiario (1951), merupakan koleksi cerpennya yang pertama, yang memuat cerpen terkenal ‘Casa tomada’ (A House Taken Over) yang pertama kali dipublikasikan oleh Jorge Louis Borges di dalam majalah Los anales de Buenos Aires — cerita ini memperlihatkan pola khas yang juga nampak dalam sebagian besar kisah Cartazer. Ceritanya dimulai di dunia nyata kemudian dimasukkan elemen fantastik yang mengubah aturan realitas; Final de Juego (1956); Las Armas Secretas (1959); Todos los Fuegos el Fuego (1966); Octaedro (1974); Alguien que Anda por Ahí (1977); Los Premios (1960);; Cuentos (1964); El Perseguidor y Otros Cuentos (1967); End of the Game and Other Stories / Blow-Up and Other Stories (1967); Viaje Alrededor de una Mesa (1970); dan lain-lain.

Cortázar telah meraih beberapa penghargaan, antara lain Médicis Prize untuk Libro de Manuel (1974) dan Rubén Darío Order of Cultural Independence (1983). Dia meninggal karena leukemia pada 12 Pebruari 1984. Tetapi salah seorang temannya, Christina Peri Rossi dalam bukunya Yo y Cortazar (2001) mengatakan bahwa Cortázar meninggal karena AIDS.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun