Mohon tunggu...
Tri Wibowo BS
Tri Wibowo BS Mohon Tunggu... -

Editor, penerjemah, tukang ketik, mampir cengengesan | urip sawang sinawang

Selanjutnya

Tutup

Catatan

World Writers #320 : Futabatei Shimei

3 Juli 2012   09:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:19 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Futabatei Shimei(1864 – 1909)Nama aslinya adalah Hasegawa Tatsunosuke, novelis Jepang, yang juga terkenal sebagai penerjemah novel Rusia. Karyanya yang paling terkenal, Ukigumo (1887-1889) adalah perintis pertama realisme modern dalam kesusastraan Jepang.

(Futabatei Shimei) lahir pada 4 April 1864 di Edo (sekarang Tokyo), dari keluarga samurai aristokrat. Futabatei mempelajari sastra Rusia di Tokyo School of Foreign Languages (1881-1886). Dia memulai karir sastranya tak lama setelah lulus dari sekolahnya. Novel pertamanya adalah Ukigumo (1887-1889) yang langsung terkenal. Novel ini diterbitkan dalam tiga bagian, di mana yang pertama dipublikasikan dengan nama kawannya yang paling terkenal, Tsubouchi Shoyo. Ukigumo adalah salah satu karya pertama yang mencoba mengganti bahasa sastra Jepang tradisional dengan idiom-idiom modern. Novel ini diterbitkan dalam bahasa Inggris dengan judul Japan’s First Modern Novel: Ukigumo of Futabei Shimei.

Walaupun novel ini diterima luas namun Futabei malah kecewa terhadap novelnya ini. Pada 1889 dia bergabung dengan majalah Kampo sampai 1897. Selama sepuluh tahun dia tak menulis novel lain. Dari 1898 sampai 1902 dia mengajar sastra Rusia dan bekerja untuk badan pemerintah, dan kemudian pindah ke Harbin dan Beijing, Cina. Setelah kembali ke Jepang pada 1903, dia melakukan kegiatan penerjemahan secara profesional. Antara 1896 sampai 1909 dia berhasil menyelesaikan banyak karya terjemahan dari pengarang Rusia, yakni Ivan Turgenev, Nikolay Gogol, Leo Tolstoy dan Maxim Gorky. Selain itu dia juga sempat menulis artikel-artikel tentang kritik sastra dan kondisi sosial dan dua novel lainnya, yakni Sono Omokage (1906) dan Heibon (1907). Futabatei Shimei meninggal pada 10 Januari 1909 di tengah laut (di teluk Bengal).

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun