Mohon tunggu...
Tri Wibowo BS
Tri Wibowo BS Mohon Tunggu... -

Editor, penerjemah, tukang ketik, mampir cengengesan | urip sawang sinawang

Selanjutnya

Tutup

Catatan

World Writers #291: Ferdiand Leopoldo Oyono

7 Mei 2012   08:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:36 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ferdinand Léopoldo Oyono(1929 – )Negarawan, aktor dan penulis Kamerun yang terkenal berkat dua karya utamanya, Unie Vie de Boy (1956) dan Le Vieux Négre et la Médidaille (1956) – keduanya merefleksikan perasaan anti-kolonialisme yang semakin menguat pada 1950-an.

Ferdinand Léopoldo Oyono lahir pada 14 September 1929 di Ngoulemakong, Kamerun. Setelah menyelesaikan pendidikannya di Kamerun dia bekerja di Prancis pada 1950-an sebagai aktor drama dan televisi. Pada 1960 Oyono kembali ke Kamerun dan bergabung dengan korps diplomatik. Dia kelak menduduki jabatan di dalam kabinet pemerintahan. Novel pertamanya, Une Vie de Boy (1956), berisi kisah yang ditulis dalam bentuk catatan harian seorang pelayan rumah dari seorang komandan tentara. Karya berikutnya, Le Vieux Négre et la Médidaille (1956), menyindir kolonialisme melalui mata seorang penduduk desa yang sudah tua yang “mengabdi” kepada Prancis dengan mengorbankan tanah dan anaknya; ironisnya dia mendapat medali penghargaan karena pengabdiannya itu. Novel ketiganya adalah Chemin d’Europe (1960), namun novel ini kurang sukses.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun