Malam minggu kemarin Ku habiskan waktuku di lautan,dari delapan penjuru mata angin hanya terlihat air laut,menatap ke angkasa hanya kepekatan malam yang jadi pemandangan mata...padahal tatapanku khusus Ku arahkan ke langit utara,berharap satu titik terang muncul di sana....
Di sela-sela kebisingan para manusia hedonis yang berlalu lalang di teras kapal,sambil menenteng sampanye bening di jemari mereka,Aku hanya memandanginya sambil mengulum senyum ramah sekedar basa-basi belaka.
Dalam hati Aku berbisik,"Betapa bahagia kalian menjadi manusia modern dengan segala materi yang sanggup memuaskan hasrat diri,mampu membuat tersenyum dalam kepura-puraan....
Ketika Ku alihkan pandangan ke sebelah kiri geladak,mataku membentur kepada sepasang kekasih yang sedang memadu kasih,terlihat mesra sekali pasangan latin ini,setiap saling pandang mereka tersenyum lalu saling mencium...betapa beruntungnya mereka.
Jadi inget yang di rumah,yang pernah mengkhianatiku...
Seorang teman Spanish pernah menasehatiku,"el verdadero amor es como una perla,no se hacen pero encontro"...katanya,Cinta yang tulus itu bagai mutiara di lautan,tidak di buat tapi di temukan....,apa iya? Tapi setelah merenungi sejenak omongan si Spanish ini masuk akal juga.
Si Spanish yang oleh teman-teman seprofesi biasa di panggil "El Corto" atau si pendek,di karenakan si Spanish ini meski eropa punya namun tingginya kira-kira hanya 168cm,agak konyol tapi banyak yang seneng karena gokil namun kadang-kadang omongan bijaknya keluar....
Dalam prakteknya si Spanish ini memang gonta-ganti pacar,namun pacar sejatinya cuma satu,sama-sama spanish ,hampir tiap hari el corto ini ngobrol sama pacarnya lewat layanan Videocall di internet.
Semakin el corto ini mabuk semakin bijaksana,Wejangan-wejangan Cinta nya bagai puisi,mendayu -dayu di telinga,kadang Aku juga nyengir sendiri...kok ada ya manusia kaya si el corto yang konyol tapi rada bijak dalam masalah cinta....,entahlah"
San juan [][]april[][]