Mohon tunggu...
Fitri Syayidah Elok Faiqoh
Fitri Syayidah Elok Faiqoh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wife, Mom, Writer

Be Your Self

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Nilai-nilai Budaya Tradisional Menuju Budaya Modern

10 September 2017   20:39 Diperbarui: 10 September 2017   20:56 5228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Langkah kecil itu mulai beranjak ketika kaki kaki para malaikat kecil berjalan-jalan, berlari, bersembunyi, tawa-tawa mereka seakan tidak akan pernah luntur untuk selalu diingat dalam perkembangan pertumbuhan mereka, semasa usia mereka berkembang tumbuh untuk menjadi anak-anak, remaja, dewasa dan sampai tua.

Permainan yang saya ingat masih sangat-sangat tradisional sekali, bahkan saya ingat sampai sekarang. Masa kecil saya berkolaborasi dengan alam, mainan tanah, berkejar-kejaran, bersembunyi, mencari ikan di sawah, ataupun bermain bongkar pasang dengan mbak keponakan saya, seharian kita habiskan dengan bermain, itulah dunia anak-anak.

Dalam ingatan masih terpatri sangat hingga saat ini, usia 19 tahun ini. Antara masa kecil saya dulu dan masa kecil anak-anak sekarang sangat jauh berbeda, perkembangan teknologi membuat kita seakan-akan berlomba untuk bersaing. Dalam keseharian saat saya berjalan untuk ngampus alias pergi ke perkuliahan, saya lihat sekitar. Kadang saya melihat anak-anak asyik bermain gadget, berdiam duduk, sendiri, matanya terpancar tertunduk kearah gadged. 

Perasaan saya tersentuh dan bertanya-tanya, bagaimana tingkat sosialnya? Bagaimana pertumbuhannya? Perkembangan pola pikirnya? Bisakah hanya dengan berduduk diam sendiri, tidak berinteraksi dengan lingkungan? Padahal kalau saya fikir-fikir, saat masa kanak-kanak adalah yang paling tepat untuk belajar sesuatu yang lain daripada menggenggam terpaku tertunduk dengan gadgetnya.

Mereka juga membutuhkan suasana alam sekitar.

Peran orang tua saat itu sangat penting sekali, memberi kasih sayang, cinta yang tulus untuk sang  buah hati, bukan hanya menuruti apa permintaannya atau kata lain dengan selalu dimanja, dituruti apa yang mereka minta, memang sebagai orang tua tidak ada salahnya untuk menuruti apa kemauan anaknya, akan tetapi terkadang peran oarng tua untuk memanage kehendak anaknya itu sangat penting.

Mengenalkan budaya mainan tradisional juga akan memberikan sesuatu yang berbeda dengan anak-anak, bukan hanya memandang gadget saja, akan tetapi sentuhan alam sekitar ataupun lingkungan sekitar juga memberi rangsangan belajar bagi mereka.

Semoga bermanfaat..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun