Mohon tunggu...
Ella Zulaeha
Ella Zulaeha Mohon Tunggu... Self Employed -

Jadikan sabar dan sholat senagai penolongmu

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Saat Balita Ogah Minum Susu, Mengapa Ibu Menyerah?

9 Juni 2012   23:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:10 31799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Saat menemani putra saya, Darielle (3) di area bermain yang letaknya tak jauh dari rumah, saya terlibat perbincangan dengan seorang ibu yang juga sedang menemani balitanya bermain di sana. Si Ibu melihat tubuh Darielle yang tampak sehat, ia bertanya Darielle minum susu apa?

Saya katakan bahwa susu Darielle disesuaikan dengan usianya, meskipun bukan merek susu yang harganya mahal namun kualitasnya tetap terjaga. Bersyukur Darielle tipe anak yang tidak rewel dalam hal makanannya sehari-hari.

Si ibu kemudian mengeluhkan bahwa putrinya (yang usianya sebaya dengan Darielle) tidak suka susu, padahal semua merek susu telah ia coba berikan, namun putrinya selalu menolak. Susu merek mahal sekalipun saat diberikan kepada si kecil juga tak membuat putrinya itu mau minum susu. Akhirnya ia tak lagi memberikan susu pada putrinya.

Selain tak suka susu, ternyata putrinya itu juga susah makan. Bila sudah beberapa suap makanan yang masuk, ia tak mau lagi meneruskan makannya. Yang sering terjadi justru si ibu lah yang menghabiskan makanan putrinya itu.

Saya terkesima mendengar penuturan sang ibu. Sungguh disayangkan di usia "Golden Age", balita seusia putrinya itu tak diberikan susu. Mengapa ibu harus menyerah dengan keadaan? Bukankah masih ada cara lain memberikan susu itu pada si kecil yaitu dengan mengemas makanan yang di dalamnya terkandung susu.

Saya bilang pada si ibu, jangan pasrah bila si kecil tak mau minum susu. Kita bisa memberikan susu pada si kecil dengan bentuk kudapan lainnya. Alhamdulillah selama ini kedua putra saya tercukupi nutrisinya, baik dari makanan maupun susu yang mereka konsumsi setiap hari.

Saat Danish (putra saya yang pertama) berusia 5 tahun, ia menolak minum susu. Namun saya tak menyerah sekalipun makanan hariannya tercukupi. Saya coba berikan dia susu dalam bentuk kudapan lain, seperti puding susu, gandum sereal yang dicampur susu, biskuit yang mengandung susu, atau membelikannya susu dalam kemasan kotak atau botol kecil yang ia sukai. Selain memberikan olahan makanan yang mengandung susu, saya juga sering memberinya minuman coklat berenergi. Ternyata cara tersebut cukup efektif karena Danish begitu menyukainya.

Ketahuilah bunda, susu juga bisa dijadikan pilihan untuk anak yang sulit makan (picky eater). Jangan memaksa balita saat ia susah makan, cukup berikan nutrisi tambahan lewat susu dan produk olahannya. Bila balita sudah tak mau minum susu, bagaimana mungkin nutrisinya tercukupi apalagi bila ia juga mengalami sulit makan.

Menurut DR.H.M.V. Ghazali MBA.MM, dokter spesialis anak dari Kid's World, untuk anak yang usianya di atas 1 tahun kebutuhan terhadap susu memang masih ada. Tapi bukan berarti anak usia di atas setahun harus minum susu. Tidak minum susu pun, anak bisa tetap sehat. Asalkan kebutuhan karbohidrat, protein, vitamin, dan mineralnya terpenuhi. Susu hanya untuk menyempurnakan.

Sekalipun susu bukan makanan wajib bagi balita, namun mengingat kondisi balita yang juga sulit makan, haruskah ibu menyerah begitu saja? Di usia pertumbuhannya, balita sangat membutuhkan nutrisi selain makanan, yaitu susu yang melengkapi gizi yang berguna untuk perkembangan otaknya. Susu juga dibutuhkan anak untuk menjaga kesehatan tulang dan giginya hingga dewasa karena kandungan kalsium, fosfor, magnesium, dan protein yang ada pada susu.

Selain itu balita yang sering minum susu dan makanan olahan susu bisa mempertahankan bentuk tubuh yang ideal. Minum susu dan makan produk olahan susu sebagai bagian dari diet dengan kalori terkontrol diketahui mampu mengurangi berat badan, terutama di sekitar perut. Mitos yang mengatakan minum susu bikin gemuk tak benar, asalkan minum susu masih dalam jumlah yang wajar dan tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun