Mohon tunggu...
Ella Zulaeha
Ella Zulaeha Mohon Tunggu... Self Employed -

Jadikan sabar dan sholat senagai penolongmu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bila Anak Terlanjur Mengakses Situs "Dewasa'

25 Juli 2012   10:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:38 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1343211514312713619

[caption id="attachment_189643" align="aligncenter" width="600" caption="Ilustrasi: http://techno.okezone.com/"][/caption]

Setiap orang tua tentu menginginkan buah hatinya tumbuh sebagaimana usianya, dengan akal dan pikiran sehat tanpa 'dinodai' oleh 'virus' pornografi yang belum saatnya mereka lihat. Segala upaya pun dilakukan orang tua demi menjaga agar anak-anak mereka terhindar dari tayangan yang bisa merusak moral. Inilah pentingnya orang tua memahami apa dan bagaimana mengenalkan internet sehat kepada anak-anak sejak dini.

Di jaman serba digital ini, internet bukanlah suatu hal yang harus dihindari atau ditakuti. Bahkan sejak duduk di bangku SD, anak-anak sudah diperkenalkan pelajaran TIK yang berkaitan dengan cara mengopersionalkan komputer.

Ketika kita menyediakan komputer dengan fasilitas internet unlimited, anak pun akan tertarik menggunakannya. Sebagai orang tua yang peduli terhadap keselamatan anak saat mereka berinteraksi menggunakan internet, tentunya kita akan mendampingi mereka.

Namun bagaimana jika orang tua sedang tidak berada di rumah? Tak mungkin kita akan berada 24 jam mendampingi anak saat mereka mengakses internet. Apakah kita tahu anak-anak kita aman saat memanfaatkan teknologi tersebut? Apakah kita tahu anak melalui warnet bisa dengan mudah mengakses situs-situs dewasa? Apakah kita tahu saat anak di rumah, ia bersama teman-temannya membuka foto atau mendownload video porno?

Orang tua tak mungkin selama 24 jam penuh mendampingi anak saat mereka 'berselancar' di dunia maya. Apalagi bagi orang tua yang kesehariannya bekerja di luar rumah. Anak akan bisa dengan bebas mengakses situs-situs dewasa tanpa sepengetahuan orang tuanya.

Di sebuah media online, saya pernah membaca seorang kakak yang sungguh panik saat mengetahui adiknya mendownload bahkan mengkoleksi video porno. Ia mengetahui hal itu melalui histori yang ia buka.

Ada juga seorang ibu yang mendadak 'kebakaran jenggot' mengetahui anak kesayangannya yang masih kelas 6 SD sudah mengakses situs dewasa. Orang tua mana yang tidak shock saat tahu anaknya berperilaku demikian?

Bila anda pernah mengalami situasi serupa, dari Republika.co.id, seorang psikolog bernama Elly Risman Musa mengungkapkan bahwa "anak yang sempat melihat situs porno bisa dipastikan tetap menyimpan pengalaman itu dalam benaknya. Memori ini dapat sesekali muncul pada waktu dia sedang tidak sibuk."

Lantas apa yang harus dilakukan orang tua menghadapi anak yang terlanjur mengakses situs-situs dewasa? Perasaan shock dan sedih itu sudah pasti. Namun sebagai orang tua, sedapat mungkin bisa bertindak bijak dan tenang saat menghadapi kepanikan tersebut.

1. Lakukan pendekatan secara hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun