Prolog
Namaku  Dimas. Umur 17 tahun. Wajah cakep. Yatim piatu. Sejak kecil diasuh Simbah Kakung yang memiliki ilmu sihir. Digadang-gadang bisa menjadi pewaris ilmunya Simbah.
Tempat tinggalku berpindah-pindah. Kadang di puncak gunung (kalau pas lagi nemenin Simbah bertapa), tapi lebih sering tinggal di rumah kos-kosan di pinggiran kota. Saat ini tercatat sebagai siswa sebuah SMK jurusan TKJ kelas XI. Cita-cita ingin jadi tukang sihir yang baik seperti Simbah Kakung
Mulai mempraktikkan ilmu sihir meski belum sempurna. Yang penting punya niat baik untuk menolong sesama. Terutama cewek-cewek yang lagi galau.
Quotes: Amalkan ilmu walau sebiji kwaci. Bantulah orang-orang yang membutuhkan pertolongan tanpa menunggu diperintah.
------------
My Beloved Mom
Elvi masih meringkuk di balik selimutnya yang hangat. Padahal mentari sudah sejak tadi mengintip dari celah-celah jendela kamarnya.
Seorang wanita usia sekitar empat puluh tahun, membuka pintu kamar dan menyibakkan tirai jendela. Elvi menggeliat. Ia membuka matanya sedikit lalu bergumam, "Bunda, silau, nih!"
"Hari sudah pagi, Vi. Ayo lekas bangun!" Wanita itu menarik selimut Elvi.
"Ah, Bunda, masih ngantuk, nih!"