Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Yuk, Menebar Virus Menulis di Perpustakaan Umum Kota Malang!

19 September 2019   05:30 Diperbarui: 19 September 2019   05:43 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:depositphotos.com

  Berbagi ilmu tidak akan membuatmu miskin. Malah akan menjadikanmu semakin kaya.

Saya memegang teguh kalimat di atas. Dan alhamdulillah, saya sudah mulai menerapkannya dan sudah pula merasakan manfaatnya.

September yang ceria. 

Ketika beberapa hari lalu dua kompasianer asal Kota Malang, Mbak Anis Hidayatie--punggawa KomalkuRaya, dan Mas Santoso Margono--seorang Pustakawan, menghubungi saya. Menyampaikan sebuah kabar baik. Yakni mengajak ngobrol dan belajar bareng menulis fiksi dalam event bertajuk Fiksi Fiesta yang digelar mulai tanggal 18-20 September 2019 di Perpustakaan Umum Kota Malang.

Meski acara semacam ini sudah sering saya lakukan, namun saya selalu excited, menganggap kegiatan tulis menulis--khususnya yang berkenaan dengan fiksi adalah sebuah kabar baik yang tidak boleh disia-siakan. Maka tanpa pikir panjang, dengan penuh antusias saya menerima ajakan dua kompasianer tersebut.

Foto: Dok. Anis Hidayatie
Foto: Dok. Anis Hidayatie
Apa Kabar Perpustakaan Umum Kota Malang?

Mendengar nama Perpustakaan Umum Kota Malang, menjadikan ingatan saya kembali mundur ke beberapa puluh tahun silam.

Boleh dikata saya dulu termasuk pengunjung setia Perpus Kota Malang. Hampir setiap Minggu saya menyambanginya. Bangunannya yang megah. Dindingnya yang sekarang didominasi cat berwarna kuning, saya hafal betul di luar kepala. Juga tata letak ruangan-ruangannya. Termasuk di mana locker-lokcer untuk menyimpan barang-barang milik para pengunjung masih bisa saya ingat dengan baik.

Sumber:malang123.com
Sumber:malang123.com
Ada kisah unik yang sangat membekas di benak saya hingga sekarang. Waktu itu, pengunjung perpustakaan hanya diperbolehkan meminjam dua buah buku untuk dibawa pulang.

Sementara bagi saya yang pelahap rakus bacaan ini, tentu jatah dua buku tidaklah cukup. Maka saya daftarkan keempat anak saya untuk menjadi anggauta perpustakaan. Dan, jadilah setiap Minggu kami berlima bisa menikmati sepuluh buku sekaligus!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun