Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Aku Memutuskan Berhenti Mencarimu

13 Juli 2019   01:05 Diperbarui: 13 Juli 2019   02:41 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:fiveminer.com

Bre, maafkan aku, jika langkah ini harus terhenti sampai di sini. Di persimpangan waktu yang tak bosan terus melaju. 

Kiranya tak perlu lagi bagiku menyusuri jalan-jalan kenangan itu. Cukup sudah. Aku lelah setelah ratusan bulan menyeruak bayang-bayang semu di kisaran cinta masa silam kita.

Bre, sekarang aku mulai paham mengapa engkau memilih pergi meninggalkanku tanpa pesan. Itu karena aku tidak bisa lagi menjelma menjadi Tribuaneswari seperti yang kauinginkan. Atau, aku bukan lagi Ken Dedes-mu yang dulu, yang dari keindahan betisnya memancarkan birahi cahaya. 

Aku telah mewujud sebagai perempuan biasa. 

Teramat biasa.

Itu benar, Bre. Aku mengakui. Aku memang telah kehilangan sebagian memori dan kecerdasan inlelegensi yang pernah kumiliki. Tapi tahukah kau bahwa apa yang kulakukan adalah sebuah kesengajaan? Aku sengaja membuang beberapa kenangan, dan bersikap seolah-olah mengalami amnesia. Hanya demi diri ini agar tak lagi menjadi permaisuri yang setiap malam harus berbagi ranjang dan berbagi hati.

Luka itu, Bre. Terlalu dalam dan teramat menyakitkan. Butuh waktu seribu tahun lagi untuk bisa tersembuhkan. Gayatri, Ken Umang, atau siapapun itu, sudah cukup bagiku sebagai madu yang pernah kausuguhkan.

Jadi kupinta padamu, Brewijaya. Berhentilah menzolimi hati dan cintaku.

Sejak malam ini aku telah memutuskan tidak lagi mencari keberadaanmu. Berlalulah. Pergilah ke mana saja engkau suka. Bawa serta rindu yang pernah membara, yang dulu kausematkan di seruak belahan dadaku. 

Bre, sudahilah semua ini. Sudahilah menjadi tamu di setiap mimpi-mimpi malamku. Sudahilah menjadi bayang-bayang di sepanjang perjalanan reinkarnasiku. 

***

Malang, 13 Juli 2019

Lilik Fatimah Azzahra

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun