Bukankah sudah pernah kuceritakan kepadamu. Tentang bagaimana indahnya sebuah pertemuan, Tuan? Baiklah, jika engkau sempat melupakan. Sekali lagi akan kuulangi. Jangan jauh-jauh, mendekatlah padaku, di sini.
Ini tentang indahnya pertemuan antara langit dan bumi. Yang sekian lama saling memendam perasaan rindu di hati. Kau tahu bagaimana cara mereka dipertemukan? Hujan. Langit meruntuhkan perlahan airmatanya. Dan bumi bergegas memungutinya.
Ini tentang pertemuan indah antara rembulan dan lautan. Yang saling merindukan namun jarak seakan tak terjangkau oleh tangan. Siapa yang menjadi perantaranya? Malam. Ia datang untuk mempersatukan, dua hati yang tak bisa berhenti untuk saling mengasihi.
Dan ini tentang pertemuan indah antara kau dan aku, Tuan. Yang terpisahkan oleh sekat jarak, ruang dan waktu. Dengan cara apa kita bisa bertemu? Titipkan saja rindumu pada seekor burung camar. Aku akan membuka tirai jendela kamar lebar-lebar. Dan burung camar itu, kubiarkan bertengger sesukanya di atas belahan dadaku.
*** Â
Malang, 28 Mei 2019
Lilk Fatimah Azzahra