Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel | Jejak Sang Penari [5]

7 Agustus 2017   08:26 Diperbarui: 22 Agustus 2017   17:48 1200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
imgrum.org/user/christianwalpole

Kisah sebelumnya Novel| Jejak Sang Penari 4

Bag.5-Melacak Jejak yang Tertinggal  

Matahari pagi membangunkanku. Sinarnya yang hangat mengintip lewat tirai jendela. Aku menggeliat, meregangkan badan sebentar di atas pembaringan. Tapi kemudian gegas beranjak. Teringat hari ini ada janji dengan Bapa Made teman Papi itu.

Agak terburu aku menuju kamar mandi. 

Tidak butuh waktu lama untuk berbenah. Sembari membetulkan kancing kemeja aku berdiri di dekat jendela, membuka lebar-lebar daunnya, menghirup udara pagi yang segar, serta membiarkan aroma wangi bunga kamboja yang tumbuh di taman merebak memenuhi ruang kamarku.

Terdengar suara ketukan. Aku berpikir, itu pasti Bapa Made. Langkahku gegas menuju pintu.

Dan benarlah. Laki-laki paruh baya itu sudah berdiri menyongsongku seraya menebar senyum.

"Selamat pagi, Jansen. Bagaimana keadaanmu hari ini?"

"Pagi yang sangat cerah, Bapa. Membuatku merasa bugar."

"Syukurlah kalau begitu. Kita bisa segera mulai melacak keberadaan Ibumu."

"Tapi Bapa, sebaiknya kita sarapan dulu. Sejak tadi malam perutku belum terisi apa-apa...."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun