Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Gibran Ngotot Nyalon, Karena Jokowi?

13 November 2019   11:55 Diperbarui: 13 November 2019   11:53 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Tribunnews.com

SYAHWAT politik Gibran Rakabuming Raka untuk maju pada kontestasi Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Solo, tahun 2020 mendatang, rupanya bukan isapan jempol belaka.

Indikasi ini terlihat dari kengototan putera sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus mencari celah agar bisa mendapatkan tiket menuju kursi nomor 1 di Kota Solo melalui gerbong PDI Perjuangan. Meski Dewan Pengurus Cabang (DPC) partai berlambang banteng gemuk moncong putih Kota Solo tidak memberikan kesempatan. Karena, mereka (DPC PDIP Solo) telah mengusung pasangan calon sendiri, yaitu Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa (Purnomo-Teguh)

Cukup beralasan jika DPC PDI Perjuangan Kota Solo mengusung pasangan Purnomo-Teguh. Sebab, keduanya merupakan orang-orang berpengalaman di partai dan juga sedang dan pernah menduduki jabatan strategis. Achmad Purnomo saat ini tengah menjabat sebagai Wakil Walikota Solo, sedangkan Teguh Prakosa adalah mantan Ketua DPRD Kota Solo, periode 2014-2019. Hal tersebut jelas unggul jauh jika dibandingkan dengan Gibran yang baru dua bulanan menjadi kader PDI Perjuangan.

Melihat pintu masuk melalui gerbong DPC PDIP Kota Solo sudah tertutup, rupanya Gibran tak lantas patah arang. Seperti dilansir liputan6.com pengusaha kuliner ini akan coba mendaftarkan diri melalui tingkatan pengurus partai yang lebih tinggi. Yaitu, Dewan Pengurus Daerah (DPD) Jawa Tengah. Meski dianggap menyalahi aturan, Gibran kekeuh bakal maju.

"Ketika saya tahu pendaftaran (DPC) tutup, saya langsung konsultasi ke beberapa senior. Pak Rudy paling awal saya sowani (datangi). Kemudian ke Pak Bambang Pacul (Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto), baru ke yang lain," ujar Gibran usai menjadi pembicara pada diskusi bisnis di The Sunan Hotel Solo, Selasa (12/11/2019) petang.

"Pak Bambang Pacul menjawab bisa, Mbak Puan juga pernah statement 'bisa dong'. Bu Mega juga sudah memberikan saya satu bendel peraturan partai, masih bisa (mendaftar). Di aturan itu ada. Intinya semua bilang masih bisa," imbuhnya.

Menilik dari pernyataan Gibran Rakabuming di atas. Menurut penulis, suatu hal yang tidak mungkin atau kecil kemungkinan bisa dilakukan oleh pihak-pihak lain yang baru dua bulan mengantongi Kartu Tanda Anggota (KTA) partai, kecuali orang-orang yang mempunyai pengaruh besar atau memiliki hubungan kekerabatan dengan orang besar.

Dalam hal ini,modal tersebut di atas telah dipunyai Gibran. Sebagaimana diketahui, dia adalah anak sulung dari orang terbesar di tanah air, saat ini. Yakni, Presiden Joko Widodo, yang juga sering disebut-sebut sebagai petugas partai dari PDI Perjuangan.

Jadi, sangat mungkin akses Gibran bertemu langsung dengan pimpinan tertinggi PDI Perjuangan dan meminta petunjuk Megawati Soekarno Puteri, karena statusnya sebagai anak presiden.

Indikasi lain yang menguatkan akses Gibran dibuka selebar-lebar oleh bapaknya sendiri adalah kepercayaan dirinya yang sangat tinggi untuk menantang kemampanan pasangan calon Purnomo-Teguh yang telah diusung DPC PDIP Kota Solo. Jika masyarakat biasa tentunya akan berpikir dua kali harus memaksakan melawan pasangan ini yang boleh dibilang unggul segalanya.

Satu lagi, akses yang dimanfaatkan Gibran atas kekuasaan ayahnya adalah "membujuk" Megawati untuk mengeluarkan hak prerogratifnya dalam mengeluarkan rekomendasi tentang siapa yang akan diusung pada kontestasi Pilwalkot Solo 2020 mendatang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun