Mohon tunggu...
El-Shodiq Muhammad
El-Shodiq Muhammad Mohon Tunggu... profesional -

"Sering aku perhatikan, mereka berdebat bahkan kadang saling menghujat hanya karena beda sumber bacaannya" (Gus Mus)\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Inikah Penyebab Tunggakan Gaji Pemain PSMS?

21 Juni 2013   11:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:39 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Para sahabat Kompasianer akhir-akhir ini banyak yang menyoroti tentang belum dibayarkannya gaji para pemain PSMS Medan (ISL) yang gajinya tertunggak selama 10 bulan. Para pemain bahkan sampai rame-rame ke Jakarta (PSSI) demi menemukan sebuah solusi dan secercah harapan yakni gajinya segera cair sebagaimana harusnya.

Banyak media yang menulis kisah pilu usaha mereka selama di Jakarta; mulai dari kecopetan, tidur di Monas bahkan dari mereka ada yang kecopetan. Semua itu mereka tempuh demi satu tujuan, agar orang-orang PSSI mau memberi solusi dengan kenyataan pahit yang sedang mereka hadapi.

Sayangnya, penderitaan mereka yang belum menerima gaji 10 bulan tersebut hanya dianggap remeh dan biasa oleh Sekjend PSSI yang baru; Djoko Driono.

“Itu hal biasa. Namun, cara yang mereka lakukan sangat nyentrik dan menarik untuk media. Pembayaran gaji merupakan urusan pemain dan tim,” kata Joko Driyono di Kantor PSSI, Senayan, Kamis (20/6/2013) sore. (Inilah.com).

Lihatlah, sebuah klub yang belum membayar gaji pemainnya selama 10 bulan dianggap hal yang biasa dan lazim terjadi di sepak bola Indonesia. Jika kita merunut ke belakang ketika ISL mau digulirkan dulu, bukankah ada kesepakatan antrara operator PT LI, Djoko Driono, dan Plt Ketua BOPI, Haryo, bahwa salah satu syarat ISL bisa bergulir adalah salah satunya agar klub melunasi tunggakan-tunggakan gaji pemainnya?

Dari jawaban Djokodri di atas, kita akhirnya bisa memahami mengapa di Indonesia banyak klub-klub yang menunggak gaji pemainnya, sebab ternyata hal itu dianggap wajar. Djokodri selama ini menjabat sebagai operator PT LI, maka dialah sebenarnya yang berperan besar terhadap kelangsungan sepak bola di Indonesia, makanya sangat wajar kalau kemudian kita menyaksikan banyaknya klub-klub yang ogah melunasi gaji pemainnya. (Saya juga tidak menafikan tunggakan gaji yang dilakukan oleh klub-klub IPL terhadap pemainnya, ya...).

Tunggakan Gaji dan Pengaturan Skor

Jika lazimnya sebuah klub tidak mampu melunasi gaji para pemainnya karena faktor keuangan klubnya, nampaknya ada indikasi lain untuk PSMS Medan. Indikator tersebut bisa dilihat dari pernyataan pelatih dan para pemain PSMS Medan itu sendiri. Usut punya usut, ternyata CEO PSMS Medan, Heru Pramono, pernah memerintahkan pada para pemain PSMS untuk mengalah pada dua laga ketika menghadapi Persisko dan Persih Tembilahan dalam lanjutan Divisi Utama (PT Liga Indonesia). Bahkan dia menjadikan tunggakan gaji sebagai alat penekan.

"Ya, dia mengatakan hal itu sebelum pertandingan. Dia memerintahkan kami untuk mengalah saat melawan Persisko kalau mau mendapat gaji," kata sang bek, Susanto,  kepada INILAH.COM di Senayan, Jakarta, Kamis (20/6/2013).

Untungnya, para pemain PSMS tidak mau tunduk terhadap perintah Heru Pramono meski mendapat 'ancaman'. Hal ini terbukti dengan keseriusan para pemain dalam menghadapi dua klub tersebut sehingga akhirnya PSMS pun menang dengan skor telak 2-0 lawan Persih dan 3-0 lawan Persiko.

Apa yag dituturkan Susanto di atas ternyata bukan hanya isapan jempol belaka, terbukti dengan pembenaran yang ucapkan pelatih PSMS, Soeharto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun