Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ya, Padamu!

7 April 2020   21:54 Diperbarui: 7 April 2020   22:14 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ya, Padamu!

Dengarkan!
Anai-anai beterbangan
Selesai hujan
Rubung lampu
Di atas kepalaku malam ini

Masuk lewat telinga
Kerubuti otak hingga penuh
Tak ada rongga lainnya

Aku pernah berkata,
Jangan lagi tebar ketakutan
Kau malah tebarkan paku di tengah jalan
Baru saja hujan deras reda
Jalan aspal licin tak ada sampahnya

Mereka akan tau
Itu pekerjaanmu
Dengarkan!
Mengapa masih kau lakukan!

Memangnya kau tak kasihan
Ada ibu di tengah kekhawatiran
Anak semata wayang
Hanya dari gawai suaranya didengarkan
Sorot mata dan senyuman
Ibu ingin memeluknya
Merasakan degup jantungnya

Perantauan!
Benar, tak ada kepulangan
Hingga ibu pulang
Dalam kesedihan
Terpisah
Selamanya ....

(Sungai Limas, 7 April 2020)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun