Mohon tunggu...
Eki Saputra
Eki Saputra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas

Penulis lepas, pelahap buku, pencinta dongeng. Menulis apa pun yang sedang ingin ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Badai Belum Selesai (1)

22 Maret 2020   15:34 Diperbarui: 22 Maret 2020   15:31 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi via pixabay.com

Badai baru saja tiba
Kami harap-harap cemas
Sebab badai membunuh siapa saja
Tidak peduli dia kaya atau papa
Tidak peduli dia kanak atau dewasa
Tidak peduli dia suci atau pendosa

Badai membangkitkan musuh dalam diri kami
Suatu hari kami mesti saling berjarak
Hingga tak ada lagi rasa penting kecuali curiga
Sementara kami akan jauh dari tawa dan bahagia, kecuali tersisa rasa sedih dan takut belaka
Tiada hari baik untuk bertemu dan bercerita, selain saling menatap dari kejauhan

Ada rumah yang masih hidup dapurnya mana kala mereka bersembunyi dan berbincang hangat di ruang tamu, sebagian lagi berperang dengan badai demi mencari sepiring nasi untuk hidup esok
Ada gedung yang beristirahat sebentar, sementara yang lainnya terus hidup
Ada yang mampu berhenti, tapi ada yang terus menghadapi
Kini Tuhan harus kesusahan bertamu dari rumah ke rumah, tiada lagi absen dalam satu ruangan

Badai pertama datang malam-malam sekali,
Terangnya belum juga nampak sampai hari ini
Sedangkan para pemilik cahaya sedang bersembunyi, sedikit saja yang mau berbagi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun