Mohon tunggu...
Ekamara Ananami Putra
Ekamara Ananami Putra Mohon Tunggu... Administrasi - Sekretariat Negara RI

Seorang Insan yang Cita-citanya Terlalu Tinggi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Sinergi, Mengukir Prestasi

30 Maret 2012   01:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:17 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), merupakan
suatu organisasi mahasiswa (ormawa), yang berada di lingkungan kampus.
Kehadiran UKM sangat penting bagi mahasiswa dan suatu perguruan tinggi. Sebab
UKM menjadi wadah pembelajaran, pengasahan kreativitas dan penge- tahuan bagi
mahasiswa.

Di
Universitas Gadjah Mada (UGM) misalnya, setidaknya ada 46 UKM. Setiap UKM
terbagi atas empat bidang besar. Yaitu bidang kerohanian, bidang seni, bidang
olahraga, dan bidang khusus. Bidang kerohanian seperti Jamaah Salahuddin,
bidang seni seperti Paduan Suara Mahasiswa. Sedangkan bidang olah raga, seperti
Kala Hitam. Dan bidang khusus, seperti Kope-rasi Mahasiswa.

Setiap
UKM tentu memiliki karakter masing-masing, walaupun berada pada gugusan bidang
yang sama. Dan hampir semua UKM memiliki prestasi yang cukup membanggakan.
Tidak hanya prestasi akademik, tetapi juga prestasi non-akademik. Sehingga
boleh dibilang, besar tidaknya suatu perguruan tinggi, dapat dilihat dari
geliat aktivitas UKM di dalamnya.

Namun
sekarang, terlihat terjadi persaingan antar-UKM, terutama UKM-UKM di bidang
yang sama. Akibatnya, primordialisme UKM melanda aktivis-aktivis kampus.
Kehidupan aktivis di Gelanggang Mahasiswa, atau Student Centre, terlihat terkotak-kotak dan tampak memiliki
ekslusivitas masing-masing.

Ironinya,
para aktivis justru lupa bahwa mereka merupakan mahasiswa, yang duduk dan
belajar di almamater yang sama. Bahkan ada celetukan menarik di UGM, UKM
merupakan program studi, atau fakultas sesungguhnya bagi aktivis kampus. Karena
selain sifat primordial, tidak sedikit aktivis yang lena di dalam dunia organisasi,
sehingga lupa menunaikan kewajiban akademiknya sebagai seorang mahasiswa.

Hal
demikianlah yang coba diperbaiki kembali oleh Direktorat Kemahasiswaan
(Ditma-wa) UGM. Melihat kondisi yang tidak normal seperti di atas, Ditmawa
sebagai "bapak" bagi seluruh UKM di kampus. Melaksanakan pelbagai kegiatan dan
terobosan, yang merangkul seluruh UKM. Dengan tujuan tiap anggota UKM, minimal
mengenal satu sama lain sebagai se-sama aktivis. Sekaligus mengingatkan mereka,
sebagai mahasiswa yang masih beada di dalam satu almamater yang sama.

Salah
satu kegiatan yang dilaksanakan oleh Ditmawa UGM, yaitu pelantikan pengurus dan
pelatihan bersama, antar lembaga kemahasiswaan pada hari Kamis (26/1).
Pelatihan tersebut berisi tentang kehumasan dan keprotokolan, SOP pengajuan
izin kegiatan, dan bantuan dana. Juga penanaman nilai-nilai ke-UGM-an.

Kegiatan
yang bertema "Membangun Sinergi, Mengukir Prestasi" tersebut. Dilanjutkan
dengan outbond bersama antar UKM di
lokawisata Kaliurang, pada hari Sabtu (28/1). Dan seperti yang disampaikan
Dirmawa UGM, Drs. Haryanto, M.Si, output
yang diharapkan dari kegiatan tersebut. Yaitu aktivis kampus memiliki hubungan
komunikasi yang baik satu sama lain. Serta semakin sadar bahwa aktivitas, dan
prestasi yang diraih, merupakan persembahan bagi alamamater, UGM.

Penulis
rasa apa yang dilakukan oleh Ditmawa, sangat rasional dan cukup efektif.
Sehingga kiranya, kegiatan-kegiatan di atas dapat di lakukan pula, oleh
kampus-kampus lain di Yogyakarta. Yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi
kampus masing-masing. Karena penulis yakin, tidak sedikit kampus di Yogyakarta,
memiliki masalah yang hampir sama, seperti UGM di atas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun