Mohon tunggu...
Eka Adhi Wibowo
Eka Adhi Wibowo Mohon Tunggu... Dosen - Seseorang yang tiada lelah menimba ilmu

Dosen Fakultas Bisnis Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kompasiana Itu E-Public Room

19 Mei 2017   14:02 Diperbarui: 19 Mei 2017   16:12 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tulisan ini muncul karena keprihatinan atas konflik-konflik sosial yang semakin kentara. Masyarakat mudah sekali ter atau diprovokasi untuk bentrok dengan kelompok masyarakat lainnya, latar belakang konflik juga hampir pada semua bidang seperti politik, ekonomi, sosial, agama hingga fanatisme supporter kesebelasan sepak bola.

Dari beberapa literatur yang saya baca penyebab terjadinya konflik adalah kegagalan komunikasi sosial antar kelompok-kelompok yang ada di dalam masyarakat. Salah satu faktor yang menyebabkan kegagalan komunikasi sosial adalah minim atau hampir tidak adanya ruang publik yang memadai untuk bersosialisasi satu sama lain di dalam masyarakat. Minimnya ruang publik berakibat pada minimnya sosialisasi dan keakraban antar warga, sehingga masyarakat menjadi semakin individualis karena tidak saling kenal satu sama lain. Jika keadaan ini terus menerus dibiarkan akan berdampak pada menurunnya kepekaan individu terhadap permasalahan-permasalahan sosial. Turunnya kepekaan tersebut berpotensi menimbulkan konflik sosial karena hanya peka dan peduli terhadap kepentingan diri sendiri dan kelompoknya tanpa peka dan peduli terhadap permasalahan sosial yang lebih luas.

Ruang publik sendiri dapat berupa:

- taman umum

- fasilitas kebudayaan seperti gedung kesenian kebudayaan, museum, perpustakaan yang selain menjadi sarana temu warga masyarakat juga dapat menjadi sarana untuk melestarikan nilai-nilai budaya bangsa dan belajar masyarakat

- e-public room?

Perkembangan teknologi informasi yang pesat melahirkan istilah-istilah baru karena aktivitas baru dalam masyarakat seperti e-commerce, e-business, e-book, hingga e-government, ditambah dengan sosial media berbasis on line.Perkembangan teknologi informasi ibarat pedang bermata dua: memiliki segi negatif dan positif, segi negatifnya misalnya bisa membuat manusia semakin individualistis dan tidak peka terhadap permasalahan sosial yang terjadi karena sibuk dengan alat teknologi informasinya, tetapi juga dapat memiliki segi positif terlebih jika dikelola dengan baik akan membuat individu justru semakin peka dan peduli terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi, seperti kompasiana yang memunculkan e-public room, kenapa demikian?

Setelah bergabung dengan kompasiana saya mendapatkan manfaat sebagai berikut:

  • Mendorong untuk membaca dan menulis, artinya menjadi peka dan peduli terhadap permasalahan-permasalahan sosial yang terjadi.
  • Mengenali bidang ilmu lain, budaya lain, serta pemikiran orang lain dari suku, agama, daerah dan golongan yang beraneka ragam melalui tulisan-tulisan yang ditayangkan.
  • Membuka pemikiran karena kenal dan berinteraksi dengan orang-orang lain meski lewat tulisan yang memberikan beragam manfaat.
  • Memperoleh inspirasi dan dapat menyalurkan aspirasi, pemikiran dan gagasan-gagasan yang muncul di pemikiran.

Hal lain yang menarik adalah dari e-public roomberkembang menjadi real public roomseperti Indonesian Community Dayyang diadakan oleh kompasiana beberapa waktu lalu. Meski belum bisa ikut, saya yakin di sana berkumpul dan bersosialisasi para ­e-public roomersatau tepatnnya kompasionersdari latar belakang suku, agama, ras dan antar golongan yang berbeda-beda tetapi tidak menjadi halangan untuk saling kenal, saling akrab dan saling menghormati satu sama lain, sehingga memperkuat rasa persatuan dan kesatuan. Hal tersebut saya dapat dari tulisan-tulisan mereka yang bisa menghadiri acara tersebut.

Kompasiana menghadirkan strategi baru dalam upaya menciptakan komunikasi sosial yang baik berupa sarana ruang publik bagi masyarakat berbasis teknologi informasi yaitu e-public roomhingga memfasilitasinya menjadi real public room,sehingga masyarakat saling berinteraksi, saling mengenal dan saling menghormati satu sama lain, jika ini semakin dioptimalkan maka rasa persatuan akan semakin kuat dan konflik sosial dapat diminimalkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun