Mohon tunggu...
Egiliana Atika Putri
Egiliana Atika Putri Mohon Tunggu... Penulis - Belajar dan terus belajar

gadis biasa, mencintai puisi juga teori konspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar Mendewasakan Patah Hati

4 April 2020   00:20 Diperbarui: 4 April 2020   00:20 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saat membaca ini mungkin kamu tengah tidak baik-baik saja, sedang puruk sekali terjerembab dalam banyak luka-luka, tidak apa-apa Aku juga merasakan hal yang sama. Atau bisa saja kamu sedang baik-baik saja, bahagia duduk sambil menghabiskan waktu membaca tulisan ini, selamat karena sudah menjalani proses dalam hidupmu yang luar biasa, kamu hebat. 

Bagi yang sedang menanggung pilu, selamat juga karena kamu sedang mertumbuh menjadi lebih kuat dari sebelumnya, terimakasih  sudah berjuang agar lebih hangat memeluk luka yang tega sekali mengisi penuh dada, bagi yang sedang patah hati saat membaca tulisan ini mari kita belajar bersama-sama. Memeluk seluruh perih yang tidak berguna menjadi amat berharga meski dahulu amat susah payah kita menjalani hari-hari dengan membawanya kemana-mana.

Selamat belajar bersamaku, sebelumnya sandarkan punggungmu, di sandaran kursi, bantal atau dinding, mungkin ini akan sedikit memberimu istirahat setelah lelah seharian ini berjuang, baca ini perlahan-lahan, cukup dalam hati saja kamu membacanya, karena semua harus berasal dari sana agar lebih dalam kamu memahaminya.

Ambil satu gelas air putih, teguk perlahan. Ini bisa membantumu lebih tenang, baiklah mari kita mulai. Tahukah masalah hati itu memang sulit sekali didewasakan, tapi sebelumnya kamu harus tahu bahwa dirimu lebih berharga dari luka luka yang menyisakan perih hati yang juga dirasakan sepeuhnya raga, meski susah didewasakan namun bukan berarti kita tidak memiliki kesempatan untuk berdamai dengan mereka. Mungkin memang sukar, namun percayalah ini akan hebat sekali rasanya jika kita tunai melaksanakannya.

Hal pertama yang harus kita lakukan adalah menangis, oya menangislah jika ini bisa meringankan berat didada, lepaskan semua lelah dalam tangisan, sekeras dan dalam mungkin hingga kamu kelelahan dan tertidur, tidak apa-apa jika kamu terlihat lemah saat itu, lepaskan saja airmata yang menjadikan kelopak mata sembab, ini akan membantumu merasa lebih lapang daripada sekuat tenaga menyimpannya didada, memenuhi semua tempat dengan kesedihan jika sudah puas, tertidurlah higga pulas. Istirahatkan tubuhmu yang kelelahan setelah seharian berduka. 

Bisikan ini pada dirimu, berjanjilah kamu akan bangun dengan semangat yang baru, dengan hati yang pemaaf juga senyum yang benderang mengalahkan matahari, berjanjilah kamu akan terbangun dengan hati yang baik-baik saja berjanjilah, untuk dirimu yang berharga.

Jika kamu merasa bisa berdamai dengan luka hanya dengan tanggisan, kamu salah. Karena banyak hal hebat lainnya yang harus dilakukan, bukan hal mudah memang namun ini akan membuatmu jauh lebih kuat.

Sudah bangun tidur? Jika sudah kuucapkan selamat pagi, pergilah melihat kedalam kaca, lihat betapa sembabnya kamu, basuhlah mukamu, lantas tegakkan pandanganmu, tersenyumlah. Yakinkan bahwa hari-hari akan lebih berharga daripada apa yang telah kamu tanggiskan semalaman, banyak kesempatan yang menunggumu disepanjang siang, hal-hal indah juga pengharapan juga doa doa baik yang jauh lebih indah, ukir lagi senyummu lantas sambut hari yang kamu tinggal dengan selalu membawa apa yang sudah kamu tinggalkan.

Mulailah rutinitasmu, dalam ritme  perlahan saja asal tidak menggangu, pernah dengar petuah tentang menyembuhkan luka dengan kesibukan? Petuah ini sejatinya ampuh sekali, mulailah menyibukkan diri dengan aktifas yang rutin kamu lakukan, mungkin kita tidak begitu bersemangat namun ini jauh lebih baik daripada merasa kalah dengan kesedihan. 

Akan sanggat percuma jika kita hanya duduk berjongkok memeluk lutut mengabaikan dunia dan hanya berkutat dengan dengan kesedihan saja, maka kerjakan apa yang seharusnya kita lakukan, sibukan dirimu hingga kamu kelelahan, bukan lagi lelah karena menanggis sepanjang malam, namun lelah atas rutinits yang sengaja kita selesaikan. Setelah itu tidurlah, mari kita antar semua lelah dan bersiap menjemput mimpi sebagai hadiah atas kerja keras kita.

Buatlah hidupmu lebih menantang, siapkan dirimu untuk menemui dunia yang lebih luas, orang-orang baru juga pelajaran-pelajaran berharga dari mereka. Resaplah semua hal yang baru, jika ini hal positif, aku yakin kita akan mendapatkan pengalaman yang selain berharga, ia akan menggantikan apa yang ingatan kita simpan dimana dahulu selalu kita isi dengan kenangan-kenangan yang menyakitkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun