Mohon tunggu...
Efi anggriani
Efi anggriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya-Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Warna Hitam Itu Dominan

3 November 2019   07:00 Diperbarui: 3 November 2019   08:29 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Warna hitam itu dominan, mengapa demikian? Hitam dianalogikan dengan kekelaman, kejahatan, kemuraman, kepekatan  dan kemudaan ( untuk warna rambut).

Sebuah gelas berisi air yang dicampuri dengan tinta hitam , lalu dicampur dengan warna lain, warna hitamnya tetap amat sangat dominan.Berbeda dengan warna merah, dicampur kuning bisa menjadi oranye, dicampur biru bisa menjadi ungu dan sebagainya.

Ada yang mengatakan bahwa warna hitam itu perusak warna lain,begitu rambut dicat hitam maka selanjutnya jika ingin mengubah warna cat rambut dengan yang lebih muda , semisal warna coklat tua, warna  hitam itu tetap saja lebih menang.Apalagi jika sampai mengecat warna rumah dengan warna hitam, coba saja selanjutnya mengganti dengan warna lain atau melapisinya dengan warna lain, tetap  yang menang hitam.

Dalam sebuah bacaan yang pernah saya baca, berfikir jangan seperti gelas yang diisi air dengan tinta hitam.Berfikirlah seperti gelas kosong.Berfikir seperti gelas berisi air yang warnanya hitam, mirip pikiran manusia, diisi apapun tetap dominan hitam.Sudah berprasangka, menilai, curiga, memblokir pikirannya dengan apa yang diduganya.Berbeda dengan gelas kosong, tidak berisi apa-apa dan murni berfikirnya, belum terkontaminasi oleh dinding penyekat pikiran yang gelap, bisa menerima apapun sebagai hal baru untuk diterima dan dipelajari. Apapun yang dituang disitu masuk dan diolah untuk dipilah dan dipilih.

Orang-orang yang memiliki pola pikir mirip gelas berisi air dengan tinta hitam, sudah membentengi dirinya dengan apa yang disebut' menilai sebelum mengenalnya,berdasar prasangka dan curiga serta apa yang dipikir menjadi pendapatnya,yang belum tentu terbukti'.

Sebuah nasehat kalau bisa jangan memilih warna hitam, kecuali itu baju yang bisa setiap saat diganti, tetapi jika yang lainnya, lebih baik pilih warna lain,apalagi jika menginjeksi pikiran dengan tinta hitam di pikiran manusia, sangat  berbahaya karena kekelaman dan kepekatan serta rasa curiga, prasangka dan menilai sebelum waktunya.Tidak pernah mau melihat dari sisi dengan warna yang lebih jernih.

Sekian

Sumber sana sini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun