Mohon tunggu...
W. Efect
W. Efect Mohon Tunggu... Penulis - Berusaha untuk menjadi penulis profesional

if you want to know what you want, you have to know what you think

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menyebarkan Virus Pancasila

12 Mei 2017   10:57 Diperbarui: 8 Juni 2017   11:21 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Beberapa hari ini ada semacam gerakan untuk membangkitkan Indonesia bersatu, gerakan itu bisa berujud karangan bunga untuk Pak Polisi, dengan menginginkan agar tetap menjaga keutuhan NKRI, juga gerakan lain yang pada dasarnya menginginkan warga negara untuk dapat menyadari akan arti pentingnya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Gerakan-gerakan itu bukan tanpa alasan, karena para pengamat terus memantau adanya gerakan Intoleransi yang kalau itu terus dibiarkan dalam kehidupan disekitar kita tidak akan memberikan manfaat bagi kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia.

Kita semua juga sudah dapat memahami bahwa bangsa indonesia telah mengikrarkan persatuan dan kesatuan dan telah mengetok pengakuan kita akan Bhineka Tunggal Ika (berbeda-beda tetapi tetap satu juga), perbedaan yang ada di Indonesia adalah ciri khas yang perlu dipertahankan. Dengan adanya perbedaan itu memang terus diperjuangkan untuk tidak bersikap egois dalam arti bahwa kita mengedepankan kepentingan Negara dari pada kepentingan pribadi atau golongan.

Gerakan-gerakan yang muncul beberapa hari ini adalah wujud inginnya masyarakat indonesia untuk bersatu, ingin masyarakat Indonesia mencari titik temu yang terbaik untuk mewujutkan Negara Indonesia bersatu dan Pancasila dipakai sebagai landasan untuk pengambilan keputusan dari segala bidang kehidupan.

NKRI selalu dikumandangkan sebagai harga mati, manakala kita masih tetap menjadikan Indonesia sebagai negara kesatuan, sebagai negara toleran, sebagaimana banyak negara mengakuinya. Untuk mencapai kesepakatan tersebut perlu kiranya kita menengok kebelakang terlebih dahulu mengenai dunia pendidikan di Indonesia, tidak berarti melihat aspek-aspek pendidikan secara umum akan tetapi kita akan mencoba untuk melihat salah satu pelajaran yang sudah lama menghilang yaitu PMP (Pendidikan Moral Pancasila)  dari SD sampai perguruan tinggi sudah tidak diajarkan.

Sewaktu saya masih kecil dulu Pancasila merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan oleh bapak-ibu Guru, bahkan kalau menengok di Perguruan Tinggi juga selalu diajarkan, tidak hanya satu smester ada beberapa perguruan Tinggi yang mengajarkan Pancasila sampai dua semester, Pancasila I dan Pancasila II. Sedangkan dalam masyarakat juga diajarkan adanya P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila), Penataran P4 meliputi Tipe A, B dan C, sehingga pada waktu itu masyarakat mengenal apa itu yang dinamakan 36 butir-butir Pengamalan Pancasila akan tetapi sejak tahun 2003, berdasarkan Tap MPR no. I/MPR/2003, 36 butir pedoman pengamalan Pancasila telah diganti menjadi 45 butir butir Pengamalan Pancasila yang diimplementasikan kedalam sila-sila Pancasila Sila I ; Ketuhanan yang maha esa terdapat 7 butir, sila ke II : Kemanusiaan yang adil dan beradap terdapat 10 butir, sila ke III : Persatuan Indonesia terdapat 7 butir, sila ke IV : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, terdapat 10 butir dan sila ke V : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia terdapat 11 butir  .

Sebagai warga Negera Indonesia sangat setuju apabila Pancasila mulai diajarkan kembali di sekolah-sekolah termasuk Penataran P4 kepada masyarakat, sehingga pemahaman nilai-nilai luhur Pancasila akan dapat dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia ini.

Saat ini dapat dikatakan sebagai momentun yang tepat untuk menanamkan kembali nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila tersebut. Diperlukan adanya kebangkitan baru bangsa Indonesia untuk tetap mempertahankan persatuan dan kesatuan. Membangkitkan kembali ingatan warga masyarakat Indonesia akan arti pentingnya Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia.

Dan Pancasila merupakan hasil perjuangan dan kesepakatan Bangsa Indonesia yang harus tetap dijaga keberadaannya. Pancasila adalah harga mati. Gelombang nyanyian lagu kebangsaan yang akhir-akhir ini dilagukan masyarakat merupakan salah satu kepedulian masyarakat untuk tetap menjadikan Indonesia bersatu, dan hal itu tentu bukan sekedar euforia sesaat namun perlu kiranya diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, karena memang semangat bangsa Indonesia  tersirat dalam lagu-lagu kebangsaan tersebut.

Kalau sekedar menyanyikan lagu, tanpa adanya penghayatan dan penerapan dalam kehiduoan sehari-hari tidaklah berhasil untuk membangkitkan persatuan dan kesatuan bangsa. Yang perlu diwujudkan adalah implementasi dari lagu-lagu tersebut dalam kehidupan sehari-hari bahkan kita sebagai warga negara tetap menyadari bahwa kita tinggal di sebuah negara yang memiliki perbedaan-perbedaan Ras, Agama, Suku bangsa, Bahasa, Budaya,dll namun perbedaan-perbedaan yang ada dalam kehidupan berbangsa dan bernegara hanya dapat dijalankan dengan mesin pemersatu yaitu Pancasila, karena Pancasila merupakan dasar negara kita, merupakan mesin waktu yang tidak akan berubah karena dengan adanya Pancasila semangat pemersatu menjadi satu tujuan, perbedaan tidak lagi menjadi hambatan dengan menjadikan pancasila sebagai pola tingkah laku sehari-hari dalam kehidupan kita.

Kebangkitan Indonesia baru saat ini menjadikan perbedaan-perbedaan itu menjadi satu, jangan sampai digerogoti oleh kelompok-kelompok tertentu untuk sekedar meraih tujuan kelompok-kelompok tersebut. Ada yang lebih besar dari sekedar tujuan kelompok itu, keajaiban kita untuk mengedepankan kepentingan bangsa dan negara Indonesia dari pada kepentingan individu dan atau kelompok-kelompok tertentu.

Sebagai warga negara Indonesia tetap menjadi satu tujuan membangun Indonesia yang toleran, membangkitkan kembali Pancasila sebagai laku hidup sehari-hari dan menyebarkan virus Pancasila kesegala penjuru tanah air agar nilai-ilai yang terkandung dalam Pancasila dapat dipahami dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk keutuhan Bangsa dan Negara Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun