Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bila Masih Hidup, Napoleon Bonaparte Takut dengan Covid-19

25 Maret 2020   18:04 Diperbarui: 25 Maret 2020   18:08 1416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Napoleon Bonaparte. Foto | Kabar Nusantara News.

Bagi mahasiswa yang masih duduk di fakultas publisistik atau komunikasi, pasti akrab dengan Napoleon Bonaparte, kaisar Perancis yang namanya melegenda dengan ucapannya bahwa ia lebih takut menghadapi satu pena wartawan daripada seribu bayonet musuh.

Wuih, keren banget tuh kedengerannya. Bagi para kuli tinta terasa tersanjung karena buah penanya berupa hasil laporan dari lapangan sangat berpengaruh dan berpotensi dapat mengubah opini publik. Jika penguasa ingin menaikan harga (BBM, misalnya), maka kebijakannya dapat dimentahkan jika laporan wartawan mengangkat ketidaksetujuan rakyat.

Makanya, dulu, ketika harga bahan pokok naik, para pembeli di pasar tradisional sering kali mengeluh kepada para penjual.

Lalu si penjual balik menimpali keluhan pembelinya dengan mengatakan, "Tanya tuh koran, kenapa harga-harga naik?"

Itu dulu, di zaman Orde Lama alias Orla, wibawa orang koran - atau kini lebih keren disebut sebagai jurnalis - menempati posisi profesi terhormat dan berwibawa. Coba lihat tuh tokoh pers seperti Adam Malik dan Muhtar Lubis. Siapa yang nggak kenal mereka yang demikian kritis terhadap pemerintah.

Tapi, sekarang jika ada orang mengaku wartawan lantas keluyuran masuk pasar tradisional terasa aneh. Bahkan sering kedapatan wartawan itu digebukin para pedagang lantaran makan di warung tegal tak mau membayar.

Lucunya lagi, ada yang disebut wartawan bodrek yang pada ujungnya berakhir merusak citra profesi wartawan. Muaranya, awak media tak lagi dihargai. Tapi, masih syukurlah, pak polisi kalau jumpa wartawan profesional masih saling hormat. Soalnya, mereka merasa terbantu tugasnya oleh orang-orang berprofesi seperti kuli tinta itu.

Di sisi lain, masih banyak menganggap peran awak media seperti nyamuk, mahluk pengganggu orang yang tengah nyenyak tidur. Jika menggigit, meski tak melukai secara langsung, binatang lebih kecil ukurannya dari butiran beras itu dapat membuat seseorang menjadi marah karena gigitannya.

Jadi, profesi wartawan kini masih menjadi "musuh" bagi sebagian aparat. Maka, sering kita dengar adanya korban kekerasan dalam medan liputan.

**

Kembali ke topik. Napoleon Bonaparte (15 Agustus 1769 – 5 Mei 1821) adalah seorang pemimpin militer dan politik Prancis. Ia terkenal saat Perang Revolusioner. Ia adalah Kaisar Prancis dari 1804 sampai 1814, dan kembali pada tahun 1815.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun