Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Jangan Interupsi Prabowo, karena Ia Presiden Ijtima Ulama

7 April 2019   09:15 Diperbarui: 7 April 2019   10:12 979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno saat kampanye akbar di Jakarta, Minggu (7/4/2019). Kampanye akbar yang diawali dengan salat subuh berjemaah itu untuk menyampaikan visi-misi Prabowo-Sandiaga untuk Pemilu 2019. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.

 

Menyaksikan Calon Presiden Prabowo Subianto berpidato di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, melalui siaran televisi, penulis jadi ingat khotbah Jumat di salah satu masjid yang mengangkat isu Suku Agama Ras dan Antargolongan (SARA) saat Pilgub DKI Jakarta tempo lalu.

Mobilisasi massa luar biasa. Pergerakan fisik umat dari beberapa wilayah demikian hebat. Hebatnya lagi, sang khotib mempengaruhi alam bawah sadar umat. Jemaah digiring dan dipengaruhi untuk menolak warga Jakarta tidak memilih Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk menduduki kursi DKI -- 1, Gubernur Jakarta.

Menariknya, khotib Jumat leluasa memanfaatkan forum shalat Jumat itu. Meski ulama sepakat bahwa masjid dan rumah ibadah lainnya diimbau tak menggunakannya sebagai tempat kampanye, tetapi toh realitasnya hal itu berjalan terus.

Menarik lagi, tak satu pun anggota dari jemaah Jumatan unjuk tangan ke atas sebagai tanda interupsi untuk mengingatkan sang khotib menghentikan kampanyenya itu.

Boleh jadi, tak ada umat yang melakukan interupsi lantaran dalam aturan main kala khotib naik mimbar dilarang keras bercakap-cakap. Apa lagi melakukan interupsi. Ini ada hadisnya, loh!

Saat khotib naik mimbar, semua menjadi otoritas dia. Mau menyampaikan maki-maki, rasa kebencian atau sebagainya. Terserah. Urusan hukum mungkin dipertimbangkan baru berjalan usai shalat Jumat. Gitu kali, ya?

Lalu, bagaimana kala Prabowo itu yang banyak disebut-sebut oleh pendukungnya adalah calon presiden hasil ijtima (ijtimak) ulama kala menyampaikan tausiyahnya di SUGBK, pada Minggu (7/4/2019) pagi.

Prabowo dan Sandiaga S Uno hadir pada acara kampanye akbar dengan didahului shalat Subuh berjamaah. Di hadapan ulama dan para pendukungnya, Prabowo mengangkat isu yang sudah disampaikan di berbagai tempat. Yaitu, soal penurunan tarif listrik yang harus direalisasikan jika terpilih menjadi presiden RI ke depan.

Tampilan Prabowo di hadapan pendukungnya agak beda dengan kehadirannya di beberapa tempat. Ia seperti sosok yang tengah memberi tausiyah kepada umat. Apa lagi pidatonya berisi tentang penurunan tarif listrik. Itu menjadi penting, karena ujungnya diharapkan dapat meringankan beban rakyat kecil di tengah kesulitan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun