Mohon tunggu...
edy mulyadi
edy mulyadi Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis, Media Trainer,Konsultan/Praktisi PR

masih jadi jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Money

Kemana Larinya Pajak dan Utang Kami, Sri?

7 Agustus 2017   17:10 Diperbarui: 7 Agustus 2017   20:18 970
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Oleh Edy Mulyadi*

"Saya ambil contoh, uang satu triliun itu bisa dipakai untuk membangun antara lain: 3.451m jembatan, 155km jalan, 11.900 rumah prajurit TNI, 50 rumah sakit, 6.765 kelas dan lain-lain. Jadi banyak sekali yang bisa digunakan untuk infrastruktur, pendidikan dan kesehatan. Itu semua disiapkan untuk memperoleh generasi bangsa yang sehat, cerdas dan produktif untuk menyongsong Indonesia gemilang di 2045."

Paragraf di atas saya kutip dari penjelasan panjang lebar Nufransa Wira Sakti di salah satu grup whats up. Si penulis bukanlah orang sembarangan. Dia Kepala Biro Komunikasi & Layanan Informasi Kementerian Keuangan. Jabatan Eselon 2 yang lumayan mentereng.

Dengan tulisan itu Nufransa menjawab Iramawati Oemar yang bertanya kepada Menkeu tentang utang negara, dana haji, dan gaji PNS. Sebagai pejabat Humas, wajar saja kalau dia menjadi Jubir bosnya, yaitu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (SMI)

Setahu saya, Irmawati Oemar adalah pegiat media sosial. Beberapa waktu belakangan dia banyak mengkritisi kebijakan pemerintah, khususnya Menteri Keuangan. Tulisan Irmawati yang dimaksud Nufransa dalam jawabannya itu berjudul "Sudahlah Bu Sri, Berterusterang Sajalah Pada Rakyat."

Di artikel tersebut, Irmawati mempertanyakan kapasitas dan kapabelitas Sri yang tidak mampu menjelaskan untuk apa saja utang negara saat saat raker dengan DPR. Rupanya artikel yang menjadi viral ini mengusik ketenangan Jeng Sri. Itulah mungkin sebabnya Nufransa menulis sepertti tadi.

Sebetulnya apa yang ditulis Irma bisa disebut mewakili pernyataan dan pertanyaan publik.

Dengan angle sedikit berbeda, pada 26 Juli saya juga menulis tema serupa dengan judul, "Pajak dan Utang yang Memiskinkan." Benang merah kedua tulisan itu sama-sama cemas akan utang negara yang terus ditimbun pemerintah yang kian lama kian menjulang dan mengkhawatirkan.

Dahsyatnya Rp1 triliun

Kembali ke alinea awal tulisan ini, Nufransa menjelaskan betapa berharganya tiap triliun rupiah yang dialokasikan untuk membangun infrastruktur. Membaca kalimat ini, awalnya saya  sempat rada bingung juga. Benarkah tiap triliun bisa digunakan untuk membangun 3.451m jembatan, 155km jalan, 11.900 rumah prajurit TNI, 50 rumah sakit, 6.765 kelas dan lain-lain? Sedahsyat itu kah?

Dengan kalkulator, saya jadi tahu kalau rumah prajurit TNI bisa dibangun dengan biaya Rp84 juta/unit (Rp 1 triliun dibagi 11.900 rumah). Ini masuk akal. Dari sini, saya kemudian menyimpulkan, mungkin maksud Nufransa adalah Rp 1triliun bisa untuk membangun 3.451m jembatan, atau 155km jalan, atau 11.900 rumah prajurit TNI, atau 50 rumah sakit, dan atau 6.765 kelas dan lain-lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun