Mohon tunggu...
Edward Christian
Edward Christian Mohon Tunggu... Bankir - Penulis

Writer who what to share writings

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cerita Silat: Si Buta dan Anak Langit (Bagian 1)

13 September 2017   22:08 Diperbarui: 21 November 2017   06:40 1815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Part 1: Pertarungan diatas gunung Galunggung

Angin bertiup disela sela pepohonan dikaki gunung galunggung. Pepohonan rindang dengan hawa udara yang sejuk dan bersih menambah keindahan daerah itu.

Terdengar bunyi kicauan burung diatas pohon seakan menjadi lagu pemberi semangat para penghuni gunung ini.

Pada siang hari ketika sinar matahari mulai menerangi langit diatas gunung terdengar suara seseorang bernyanyi dikaki gunung.

"Selendang coklat, kain hijau. Senyummu memikat cantiknya dikau..."

Buah pisang, Buah Kecapi. Engkau kusayang, selalu dihati."

Yang bernyanyi ternyata seorang kakek tua berbaju serba hitam dengan suara serak dan bibirnya selalu tersenyum.

Terdengar suara lain lagi:

"Yaa, kakek nyanyi lagu itu saja, tidak ada lagu lain ya?!"

Suara lain itu diucapkan seorang anak kecil sekitar usia 9 sampai 10 tahunan yang berjalan disamping si kakek.

"Hehe, memangnya kamu mau denger lagu apa cucuku? Nanti kakek nyanyiin ya!" Jawab sikakek dengan wajah yang penuh keriput tertawa terkekeh sambil melihat anak kecil yang merupakan cucunya itu.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun