Mohon tunggu...
Eddo Richardo
Eddo Richardo Mohon Tunggu... Penulis - Mantan Jurnalis media grup Jawa Pos

Ikhtiar, Menuju kehidupan yang hakiki

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gerakan Konsumsi Pangan Lokal Diluncurkan Bupati Bangka

23 Februari 2017   14:21 Diperbarui: 23 Februari 2017   14:25 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peluncuran Gerakan pangan lokal. (Dok.Humas Bangka)

SUNGAILIAT-Bupati Bangka, Ir. H. Tarmizi H. Saat, MM meluncurkan gerakan pangan lokal di Kabupaten Bangka dengan slogan SENJA, SELAPIS, RATA, KASI, JUJUR, SABILI. Pangan lokal diharapkan menjadi makanan sehar-hari sehingga bisa mengurangi konsumsi nasi sebagai makanan utama.

Slogan SENJA yakni Senin Jagung diharapkan masyarakat mengkonsumsi jagung yang sudah diolah menjadi makanan yang menarik selera, Selasa Pisang (SELAPIS) diharapkan mengkonsumsi pisang, Rabu Talas (RATA), Kamis Singkong (KASI), Jumat Bijur (JUJUR), dan Sabtu makan Gembili (SABILI).  

Bupati Bangka dalam sambutannya mengatakan, Perbup 13 a ini memang sudah cukup lama ditetapkan sewaktu dirinya masih menjabat Sekda Kabupaten Bangka dan program ini sangat bagus karena dengan pangan lokal ini akan mengurangi berbagai penyakit seperti diabetes untuk mengurangi kadar glukosa dalam darah

Dikatakannya lagi, gerakan pangan lokal ini bukan hanya tugas Dinas Pangan tetapi juga kolaborasi semua pihak dan jika berjalan efektif di semua jajaran pemerintahan termasuk masyarakat dari segala tingkatan maka program ini akan menggerakan pertanian di Kabupaten Bangka.

‘’Program ini Ini perlu digalakkan dimana Dinas Pangan sudah menerapkannya  dan Dinas Pertanian bagaimana menyiapkan tanamannya, penyuluhnya, bagaimana masyarakat petani Gapoktan. Dinas pangan juga harus menyiapkan bagaimana pengolahan pangan lokal,’’jelas Bupati Bangka.

Olahan pisang menjadi nasi goreng. (Dok.Humas Bangka)
Olahan pisang menjadi nasi goreng. (Dok.Humas Bangka)
Orang nomor satu di Kabupaten Bangka ini juga mengatakan bahwa kolaborasi Dinas Pangan, Dinas Pertanian, Pariwisata, Dinsospemdes, para Camat dan Lurah harus sejalan yang bertujuan bagaimana menerapkan hidup sehat, dan perekonomian petani bisa terdongkrak karena pangan lokal dibutuhkan oleh masyarakat.

Lebih lanjut, Bupati Bangka juga mengatakan, jika di tingkat Kabupaten, Kecamatan, Kelurahan hingga desa di Kabupaten Bangka bisa diterapkan maka dirinya akan menyampaikan ke Provinsi untuk menerapkan pangan lokal sehingga perekonomian masyarakat bisa meningkat,

“Menteri Sosial yang akan datang ke Bangka juga minta ditampilkan produk lokal seperti sirup jeruk kunci dimana hanya di Bangka saja yang ada. Pangan lokal ini bertahap untuk diterapkan, biaya tidak besar, masyarakat bisa merasakan manfaatnya, di pasar juga laku, dinas pangan juga bisa memanfaatkan setiap jumát bisa menjual pangan lokal,’’.

Bupati Bangka bersama Kapolres dan Kajari Bangka mencicipi pangan lokal. (Dok.Humas)
Bupati Bangka bersama Kapolres dan Kajari Bangka mencicipi pangan lokal. (Dok.Humas)
Sementara itu, Kepala Dinas Pangan, Suhodo, dalam laporannya mengatakan, dasar peluncuran program ini adalah Peraturan Bupati Bangka Nomor 13 a tahun 2012 tentang gerakan percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal untuk mendorong terwujudnya pola konsumsi pangan beragam, bergizi, seimbang, dan aman (B2SA) dan untuk mengurangi ketergantungan akan bahan pangan beras dan terigu.

‘’Perbup tersebut sampai saat ini belum sesuai seperti yang dikendaki dan untuk itulah Dinas Pangan memberanikan diri meluncurkan program SENJA, SELAPIS, RATA, KASI, JUJUR, SABILI. Slogan ini pada tanggal 21 Februari 2017 sudah sampai ke Badan Ketahanan Pangan Pusat,’’ungkap Suhodo.

Dikatakannya lagi, makanan lokal dapat disajikan berbagai produk agar dapat menarik selera dan membuat cita rasa yang tidak kalah dengan makanan produk pabrikan atau makanan siap saji.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun